JAKARTA- Sebelas tahun yang lalu, pada bulan Mei 2012, sejumlah pakar bahasa, sosiologis, dan budayawan berkumpul di Universitas Sidney. Pertemuan tersebut menghasilkan penciptaan satu kata baru dalam bahasa Inggris.
Kata tersebut adalah “Phubbing”, yang merujuk pada perilaku seseorang yang terlalu asyik dengan ponsel, gawai, atau gadgetnya hingga mengabaikan lingkungan sekitarnya, bahkan tidak lagi memberikan perhatian kepada orang-orang yang berada di sekitarnya.
Baca Juga: Kecanduan Lem dan Positif Napza, Satpol PP Surabaya Bantu Rehab ke RSJ Menur
“Istilah PHUBBING, yang berasal dari penggabungan kata PHONE (ponsel) dan SNUBBING (mengabaikan), diciptakan oleh seorang Australia bernama Alex Haigh. Ia menemukan fakta bahwa penggunaan gadget membuat orang-orang sering mengabaikan interaksi sosial di masyarakat dan dalam lingkungan keluarga saat bertemu,” ujar Roy Suryo dalam wawancara dengan Owntalk pada Selasa (12/09/2023).
Menurutnya, untuk menjaga kekonsistenan dan kemutakhiran dalam penggunaan bahasa Indonesia, ia menyarankan penggunaan istilah “GABAI,” yang juga merupakan singkatan dari “GAWAI/GADGET dan ABAI.”
Baca Juga: Viral, Video Seorang Wanita yang Diduga Anggota DPRD DKI Main Game saat Rapat
Istilah ini memiliki makna yang mirip dengan Phubbing, yaitu perilaku mengabaikan sekitar karena keterlaluasan terhadap ponsel, gawai, atau gadget.
Roy Suryo menjelaskan bahwa GABAI juga dapat diartikan sebagai perilaku yang “Tidak Baik” (Gak Baik), di mana sikap acuh tak acuh atau cuek seseorang saat menggunakan ponsel, gawai, atau gadget dinilai tidak pantas untuk dicontohkan.
Baca Juga: 5 Gadget Wearable Terbaik untuk Olahraga dan Kesehatan
Sebagai seorang pemerhati Multimedia dan Telematika, ia berharap bahwa kata “GABAI” yang dia usulkan dapat diterima sebagai tambahan kosakata dalam bahasa Indonesia.
“Kami berharap agar kata “GABAI” yang kami usulkan dapat diterima sebagai kosakata baru dalam bahasa Indonesia, sebagai alternatif pengganti kata Phubbing dalam bahasa Inggris,” harapnya.lis
Editor : Redaksi