JAKARTA (Realita) - Sudah puluhan tahun konflik terjadi di Papua. Tentu ada penyebabnya.
Mantan Aktivis Organisasi Papua Merdeka (OPM) John Norotouw menerangkan bahwa konflik ini terjadi karena peninggalan Belanda terhadap warga Papua.
Baca Juga: Pilot Selandia Baru Dianiaya dan Dibunuh KKB saat Mengangkut Tenaga Kesehatan
Belanda kata dia, memberikan konsep kepada masyarakat Papua untuk merdeka dan menguasainya.
Sehingga terjadi kelompok tertentu ingin merdeka karena janjian Belanda.
"Negara Papua, itu tidak ada. Inilah yang terjadi selama 58 tahun terus menerus konflik dengan pemerintah. Negara boneka suatu yang tidak benar. Padahal itu konspirasi Belanda, "kata Jhon saat webinar dengan tema “Perdamaian dan Kedamaian di Papua, Kamis (1/7/2021).
Baca Juga: OPM Hadang Truk, Sopirnya Dibunuh, 13 Penumpang Melarikan Diri dan Hilang
Ia mengatakan bahwa Tanah Papua 100 persen masuk ke dalam pangkuan Indonesia. Hal itu diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Bahkan kedaulatan Papua sudah final.
Kata dia, tanah Papua lebih aman dan lebih Indonesia. Di mana, di Papua terdapat orang Papua dan orang Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
"Masyarakat Papua sedang membangun perdamaian. Apa lagi membangun negara, belum ada pengalaman. Papua tidak akan Merdeka. Papua sedang bangun sendiri kearifan lokalnya," pungkasnya.
Baca Juga: Desertir TNI yang Jadi Anggota KKB Papua, Danis Murib Ditembak Mati
Sementara itu, Dosen tetap Unhan Dr. Budi Pramono menegaskan bahwa Papua bagian wilayah kedaulatan Indonesia. Karena wilayah Papua merupakan wilayah jajahan Kolonial Belanda.
"Dalam Uti Possdetis Juris suatu prinsip internasional untuk menetapkan batas -batas negara yang merdeka dari penjajahnya dengan memastikan bahwa perbatasan mengikuti batas-batas wilayah konolial lama. Maka Papua yang dahulu berada dalam penjajahan Belanda, secara menjadi bagian dari Indonesia ketika deklarasi kemerdekaan yang disampaikan," katanya. Hendri
Editor : Redaksi