Covid-19 Melonjak, Pemkot Surabaya Siapkan Peti Mati

 

SURABAYA (Realita)- Pemkot Surabaya melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Bahkan, pemkot juga menyiapkan opsi terburuk apabila ada lonjakan kematian akibat Covid-19 di Kota Pahlawan.

Baca Juga: Sambut HJKS ke-731, Seluruh Pegawai Pemkot Surabaya Kerja Bakti Cat Curbing Median Jalan

Salah satu yang dilakukan adalah membuat dan menyiapkan peti mati, meskipun sebenarnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap peti mati yang dibuat oleh jajarannya itu tidak dipakai, karena dia tidak ingin ada korban lagi akibat Covid-19.

“Pemkot memang membuat sendiri peti matinya, sehingga nanti ketika ada yang dikirim untuk pemulasaran di Keputih, terus kita mandikan dan masukkan dalam petinya, lalu kita makamkan. Jadi, inilah yang kita lakukan, apapun akan saya lakukan untuk warga Surabaya,” kata Wali Kota Eri.

Menurutnya, peti mati yang dibuat di belakang Balai Kota Surabaya atau di depan kantor Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah itu rencananya akan membuat peti mati banyak. Sebab, pembuatannya digarap oleh Satgas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan dan juga Satgas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR).

Baca Juga: Diserbu 7000 Pengunjung, ‘Night at The Museum’ jadi Sarana Edukasi Budaya Kota Surabaya

“Tapi saya tetap berharap peti ini tidak ada yang terpakai nanti, malah saya berharap tambah kurang, tambah kurang korban Covid-19 di Surabaya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menjelaskan bahwa di depan kantor Pengelolaan Bangunan dan Tanah, pemkot sudah mendirikan tenda yang menjadi tempat pembuatan peti mati. Sebanyak 150 Satgas pun bekerja cepat dan tepat untuk membuat peti mati itu.

“Jadi, yang sudah selesai langsung dibawa ke Keputih. Karena di sana juga menjadi tempat pemulasaran jenazah,” kata dia.

Baca Juga: Satpol PP Surabaya Kembali Sita Puluhan Minuman Alkohol di Toko Kelontong

Febri juga menjelaskan bahwa peti mati itu dibuat lebih banyak karena memang selama Juni 2021, jumlah permintaan peti untuk pemakaman yang menggunakan protokol kesehatan terus meningkat. Data hingga tanggal 27 Juni 2021, ada sebanyak 490 pemakaman yang menggunakan protokol kesehatan.

“Jadi, ayo kita selamatkan anak, istri dan cucu kita, selamatkan keluarga kita dengan terus menjaga prokes. Jika kita sayang pada keluarga, tentu kita harus menjaga prokes, mari kita bersama-sama dan bergotong-royong melawan Covid-19,” pungkasnya.nov

Editor : Redaksi

Berita Terbaru