KOTA MALANG (Realita)- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya kembali menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yakni angkatan 54-55. Dalam pembukaan UKW kali ini, juga diadakan diskusi ekonomi kreatif dengan tema 'MCC Sebagai Masa Depan Ekonomi Kreatif Kota Malang', yang digelar di salah satu hotel di Kota Malang, Jumat (17/11/2023).
Dalam pembukaan UKW ini dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso, mewakili PJ. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika, Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim dan Ketua PWI Malang Raya Cahyono.
Baca Juga: PWI Kotabaru Gelar UKW Angkatan Pertama di Bumi Saijaan
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso, berkesempatan membuka secara simbolis. Dalam kesempatan ini, Erik memyampaikan harapannya kepada insan pers. Mulai dari wartawan yang berkualitas hingga berita yang cover both side.
"Dengan diadakan UKW seperti ini, harapannya akan melahirkan jurnalis atau wartawan yang berkualitas," ucapnya.
"Rekan-rekan media mempunyai suatu keahlian bagaimana menyajikan berita yang memperhatikan both side. Jadi tidak dari sisi-sisi yang hanya satu sudut pandang, namun dengan mempertimbangkan banyak hal," tambah Erik.
Selain itu, Erik juga berharap, produk jurnalistik yang dihasilkan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Berita yang disajikan bisa memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat. Di saat masyarakat membutuhkan informasi, maka yang diperoleh adalah berita yang bisa menjadi edukasi bagi mereka," ungkapnya.
Erik juga menyampaikan, dirinya datang membawa pesan dari Pj. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Kata Erik, Pj. Wali Kota berpesan kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan secara berkesinambungan.
"Pemerintah Kota Malang, Bapak Wali Kota juga suport sekali, makanya ada beberapa hal yang disinergikan sebagai bentuk supporting. Apa lagi ini tadi ada diskusi ekonomi kreatif," katanya.
Sementara, Ketua PWI Jawa Timur Lutfil Hakim menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya UKW PWI Malang Raya angkatan 54-55 ini. Menurutnya, UKW yang secara konsisten digelar oleh PWI Malang Raya merupakan bukti bahwa ada kepedulian untuk memperharikan kualitas insan pers.
Baca Juga: Diskusi Ekonomi Kreatif Jadi Sesi Pembuka UKW PWI Malang Raya Angkatan 54-55
"Ini bukti bahwa PWI Malang Raya dan seluruh stakeholder di Kota Malang memperhatikan kualitas pers di Malang," katanya.
Bahkan lanjut Lutfil, PWI Malang Raya kemungkinan menjadi lembaga yang menggelar UKW paling banyak se Indonesia. Hal tersebut dinilai sangat berkontribusi dalam profesi jurnalis yang dinamikanya terus terjadi di Indonesia, termasuk di Kota Malang.
"Dari sekian puluh ribu wartawan di Indonesia yang sudah terverifikasi melalui UKW itu baru sembilan koma sekian persen. Mudah-mudahan apa yang kita lalukan bersama melalui UKW bisa memberikan klarifikasi kepada publik," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PWI Malang Raya, Cahyono menegaskan, pada UKW angkatan 54-55 ini, panitia membuka hingga total 6 kelas. Yakni 2 kelas jenjang utama, 2 kelas jenjang madya dan 4 kelas jenjang muda.
"Pesertanya dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Beberapa peserta juga ada yang menjadi Ketua PWI. Seperti Ketua PWI Sumenep dan Ketua PWI Jember. Sehingga saya harapkan, nantinya semua peserta UKW angkatan 54-55 ini bisa lulus dan dinyatakan berkompeten," pungkasnya.
Baca Juga: Ketua PWI Jatim: Dewan Pers Perlu Mengukur Perilaku Jurnalis
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika pun turut memberikan apresia kepada PWI Malang Raya. Ia mengatakan, selama ini PWI Malang Raya turut mensosialisasikan aturan-aturan dari Pemerintah Pusat.
Selain itu, dengan diadakannya kegiatan seperti ini, Made berharap nantinya, pemberitaan yang dihasilkan para jurnalis memenuhi kaidah jurnalistik. "Kaidah jurnalistik menjadi penting, karena masyarakat kita ini senang membaca yang sifatnya sensasi. Namun di satu sisi, kurangnya minat baca. Maka diharapkan dalam membuat judul yang isinya menentramkan, bukan bombastis. Jadi di awal berita sudah disampaikan isinya," ungkapnya.
Ia mengaku, terkadang kerap ditemukan informasi sebenarnya, ada di berita bagian bawah, sedangkan karakter masyarakat, rata-rata jarang yang membaca hingga tuntas. "Ini yang juga perlu difahami oleh temen-temen media soal karakter masyarakat kita," ujar Made.
Apalagi, kata Made, sebentar lagi digelar pesta demokrasi pemilu serentak 2024. Ia berharap situasi dan kondisi menjelang pemilu serentak 2024 nanti menjadi tanggung jawab bersama. "Tnggung jawab pemerintah baik eksekutif dan legislatif, tanggung jawab jurnalistik dan tokoh-tokoh masyarakat untuk mengamankan itu semua," pungkasnya.mad
Editor : Redaksi