PONOROGO (Realita)- Peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur dirayakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo dengan menggelar pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk di Aloon-Aloon Kota Ponorogo, Sabtu (18/11/2023).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan sejumlah pejabat Pemprov, serta Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko hadir dalam kegiatan yang juga dilakukan di 5 kota tersebut.
Baca Juga: 3,5 Tahun Rilis Pimpin Ponorogo, Ini Capaian UHC Bumi Reog
Pagelaran wayang kulit ini sendiri dibawakan oleh Ki Rudiyanto dari Blitar dengan lakon Wahyu Manik Moyo. Sedangkan untuk pelawak menghadirkan Cak Kirun dan Cak Marwoto.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pagelaran wayang kulit di 5 kota di Jatim ini bukan tanpa alasan, selain peringatan Hari Jadi Jawa Timur, juga sebagai upaya melestarikan salah satu kebudayaan Indonesia yang telan diakui dunia ini. Dimana Wayang telah ditetapkan oleh Warisan Budaya Tak Benda UNESCO per tanggal 4 November 2008 di Istanbul Turki lalu.
"Ini sebagai upaya pelestarian wayang yang sudah diakui UNESCO agar makin intensif dan bisa menginspirasi dan mendidik generasi mendatang," ujarnya.
Baca Juga: 3,5 Tahun Pimpin Ponorogo, Ini Capaian Rilis
Khofifah juga meminta memasuk tanun Politik, masyarakat Jawa Timur khususnya Ponorogo untuk tetap menjaga kerukunan dan kedamaian di wilayahnya masing-masing. Dalam Pemilu 2024 perbedaan pilihan adalah hal yang lumrah menurutnya. Namun ia meminta perbedaan itu tidak menimbulkan gesekan yang dapat memicu konflik di masyarakat.
" Siapapun pemimpin Indonesia hasil Pemilu terpilih nantinya merupakan kader terbaik bangsa yang mampu menjaga negara agar tetap tentram dan damai. Maka dari itu jaga persaudaraan dan persatuan saat Pemilu. Sanggup nggeh (sanggup ya),"? ajak Gubernur.
Baca Juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menambahkan, kerukunan ketentraman jelang Pemilu adalah hal penting yang harus dijaga betul oleh masyarakat Ponorogo. Ia meminta agar masyarakat Ponorogo tidak mudah diprovokasi oleh pihak-pihak yang berusaha memecahbelah kerukunan masyarakat.
" Tolog dijaga betul kerukunan kita. Perbedaan pilihan itu hal yang wajar dalam Pemilu. Tapi jangan sampai hanya karena perbedaan pilihan kita berantem dengan saudara kita sendiri. Monggo di jaga kerukunan, ciptakan suasana pemilu yang kondusif, dan tentram di Ponorogo," pungkasnya.adv/znl
Editor : Redaksi