Depok Krisis Peti Jenazah

DEPOK (Realita)- Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok kehabisan stok peti jenazah. Habisnya stok kebutuhan pemulasaran tersebut lantaran tingginya angka kematian akibat COVID-19.

Dalam sehari di butuhkan 35 atau 45 peti jenazah untuk yang meninggal dan suspek Covid-19.

Baca Juga: Zona Merah, Warga Depok Dilarang Solat Jumat di Masjid

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok, Denni Romulo mengatakan dengan kondisi ini,  ia pun meminta bantuan pada semua pihak.

“Peti jenazah habis terus. Kita sekarang ada yang mau mengirim berapapun itu pasti di tampung,” kata Denni, Selasa (6/7/2021).

Denni menjelaskan, kondisi tersebut terjadi sejak sepekan terakhir.

 “Sudah sepekan ini , bingung kita juga,” katanya.

Ia menuturkan, paling sedikit dalam satu hari dibutuhkan stok 45 peti jenazah.

“Jadi kalau kita melayani yang meninggal COVID dan suspek COVID. Kalau dilihat atau dihitung sudah 35 sehari, malah pernah 45 dalam waktu sehari. yang suspek COVID juga wajib pemulasaran jenazah pakai prosedur COVID,” jelasnya.

Akibat dari menipisnya stok peti mati, akhirnya banyak yang harus terpaksa antri.

“Apa boleh buat. Jadi nunggu peti, nunggu dulu 2-3 jam. Itu kenyatannya karena peti susah kan,” katanya.

Denni mengaku dengan kondisi seperti ini membuat pihaknya keteteran.

“Iya ada kendala karena kelangkaan peti. Di daerah lain juga tinggi permintannya. Jadi kita keteteran juga karena peningkatan pasien yang meninggal," katanya.

Ia pun khawatir, para petugas pemulasaran jenazah ikut drop.

“Intinya kami kewalahan karena saking banyaknya yang terpapar. Tim pemulasaran jenazah keteteran karena tingkat kematian tinggi COVID dan suspek COVID, sampai peti jenazah  sulit,” ucapnya. Hendri

Editor : Redaksi

Berita Terbaru