SEMARANG (Realita)- Batik merupakan warisan penting budaya Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Berbagai macam batik telah dikembangkan, salah satunya adalah Batik Dipokrista.
Batik Dipokrista merupakan sebuah brand yang sedang dikembangkan, khususnya pada dunia mode dan seni budaya yaitu batik inovasi matematika berbasis konsep kristalografi.
Baca Juga: Batik Surabaya Sukses Tampil di Ajang Indonesia International Modest Fashion Festival
Batik Dipokrista yang di-lauching belum lama ini, dikembangkan melalui kegiatan Matching Fund Kedaireka antara Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Undip yang bekerja sama dengan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan Batik Nilo Tirto Surakarta, dengan Ketua Tim Prof. Dr. Widowati, S.Si., M.Si. (Dekan FSM Undip); anggota tim Dr. Drs. Kartono, M.Si. (Dosen Departemen Matematika FSM Undip); Dr. Hanna Arini Parhusip (Dosen Departemen Matematika USKW); Prof. Adi Darmawan, M.Si., Ph.D. (Dosen dept. Kimia FSM Undip); Dr. Ir. Arianti Ina Restiani H, M.Si. (lembaga Riset UKSW); Satriyo Adhy, M.T. (Dosen Departemen Informatika FSM Undip); dan Dwi Cahyo Utomo, Ph.D. (Dosen FEB Undip).
Baca Juga: Dinkopdag: Batik Khas Surabaya Sangat Diminati
Kegiatan ini melibatkan 40 orang mahasiswa dari berbagai fakultas sebagai implementasi dari kegiatan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).
Motif Batik Dipokrista dihasilkan dengan menggabungkan seni dan matematika. Sementara proses produksinya mengedepankan prinsip green economy.
Baca Juga: Enam Batik Surabaya Go Internasional, Ramaikan IN2MF 2023 di Jakarta
Kreasi dari batik cap ini memberikan berbagai pilihan corak batik yang menarik dan unik dengan satu canting cap kristalografi.lis
Editor : Redaksi