Dukung Pemilu Berintegritas, Rakyat Harus Awasi Penyelenggaraannya

JAKARTA (Realita)- Isu pemilu curang dan ancaman disintegrasi bangsa terus mengemuka. Hasil Survei Majelis Pengurus Pusat Pemuda Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (MPP Pemuda ICMI) menyebut 85,2 persen ada potensi disintegrasi bangsa, jika pemilihan umum (Pemilu) 2024 berlangsung curang, tidak adil, dan tidak transparan.

Bahkan, sebagian besar masyarakat di Pulau Sumatera tidak memiliki kepercayaan kepada Pemerintah dan Penyelenggara Pemilu. Mereka menduga pemilu yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 mendatang tidak dapat terhindar dari kecurangan.

Baca Juga: Pleno Rekapitulasi Pemilu Tingkat Kota Madiun Diwarnai Protes

Managing Director at Political Economic and Policy Studies (PEPS) Prof Anthony Budiawan menyatakan secara tegas menolak pemilu curang. Untuk itu rakyat harus mendukung penyelenggaraan pemilu yang berintegritas.

Dia mendorong penyelenggaran pemilu 2024 yang independen serta tidak diintervensi oleh kekuasaan. “Penyelenggara pemilu harus berani melawan intervensi kekuasan, karena hakekatnya penyelenggara pemilu merupakan institusi kepercayaan rakyat,” ujar Prof Anthony Budiawan dalam sebuah diskusi, pada Selasa (9/1/2024).

Ia menyebut bahwa indikasi untuk mengintervensi penyelenggara pemilu sangat terlihat ketika Presiden mengusulkan untuk mengubah format debat Capres-Cawapres 2024.

Baca Juga: Pleno Kecamatan Sudah Selesai, Anggota DPRD Ini Minta Masyarakat Bersabar

Sebelumnya, Jokowi meminta agar format debat Pilpres 2024 dievaluasi. Ia menganggap debat ketiga yang digelar Minggu (7/1/2024) lalu tak mendidik, karena banyak serangan yang bersifat personal.

Sementara itu, Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Aceh Maitanur mengatakan, bahwa Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh bekerja keras untuk memastikan netralitas TNI, Polri, dan ASN dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

“Kami berharap kerjasama dari masyarakat untuk membantu mengawasi pelaksanaan pemilu yang bebas dari campur tangan penguasa,” ujarnya.

Baca Juga: KPU dan Bawaslu Jombang Dikucuri Dana Hibah Rp 79 Miliar

Hal yang sama diungkapkan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Saiful Bismi mengatakan, bahwa rakyat harus berani melawan kecurangan. Semangat tersebut menjadi pendorong bagi KIP Aceh untuk berani juga menghadang segala bentuk intervensi dari berbagai pihak untuk mencoba melakukan tindakan kecurangan pada Pemilu 2024.

“Kami akan cegah setiap intervensi dan tindak kecurangan pemilu 2024,” tegasnya. Beby

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Wartawan Senior Salim Said Wafat

JAKARTA - Kabar duka datang dari dunia pers dan perfilman Indonesia. Wartawan senior dan tokoh perfilman Indonesia Salim Said meninggal dunia. Dilansir …