JAKARTA - Pemilihan presiden (pilpres) Indonesia kembali disoroti media asing. Yang disoroti saat ini adalah ketidakhadiran calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam acara kebebasan pers.
Hal ini dilaporkan oleh media asing Reuters melalui artikel berjudul 'Indonesia presidential frontrunner skips press freedom event' yang diterbitkan Minggu (11/2/2024).
Baca Juga: Ekspresi Prabowo Meledek Anies Menuai Banyak Kritikan
"Dua dari tiga calon presiden Indonesia berjanji untuk melindungi kebebasan pers di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia itu pada acara akhir pekan," lapor media tersebut.
"Peristiwa ini terjadi hanya beberapa hari menjelang pemilu tanggal 14 Februari, dan ketika sebagian masyarakat Indonesia menyuarakan keprihatinan atas terkikisnya kebebasan demokratis yang telah diperoleh dengan susah payah di negara ini."
Baca Juga: Prabowo Dibilang Kurang Bugar untuk Jadi Presiden, Ini Sebabnya
Pada hari terakhir kampanye pada Sabtu (10/11/2023), capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Ganjar menandatangani pernyataan tertulis Dewan Pers Nasional untuk menegakkan demokrasi dan kebebasan pers.
"Tidak jelas apakah Prabowo, yang pada acara hari Sabtu diwakili oleh ketua tim kampanyenya, menandatangani deklarasi tersebut. Tim kampanyenya tidak menanggapi pertanyaan mengenai masalah ini," lapor media tersebut.
Baca Juga: Soal Pelanggaran HAM, Prabowo Tuduh Ganjar Tendensius dan Tunjuk Mahfud MD
Ketua tim kampanye Prabowo, Rosan Roeslani, mengatakan pada acara tersebut bahwa "Kebebasan pers adalah sesuatu yang mutlak harus kita pertahankan dan tingkatkan... karena kebebasan pers adalah salah satu ujung tombak demokrasi kita."
Namun Rosan tidak menjelaskan ketidakhadiran Prabowo dalam acara tersebut.bc
Editor : Redaksi