Cegah Konflik Suroan dan Suran Agung, Pemkot Madiun Gelar Rakor

MADIUN (Realita) - Pola pengamanan tradisi Suroan dan Suran Agung di Kota Madiun mulai dibahas. Tingkat kerawanan konflik hingga upaya pencegahan serta penanganan dijabarkan dalam rapat koordinasi (rakor) jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) bersama 15 organisasi perguruan pencak silat.

‘’Di Kota Madiun masih ada sedikit potensi (konflik, Red). Meski sejauh ini sudah aman, nyaman, dan kondusif,’’ ungkap Penjabat (Pj) Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto usai rakor di Gedung GCIO Kota Madiun, Selasa (14/5/2024).

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan

Eddy menuturkan, potensi-potensi konflik antar perguruan pencak silat patut diantisipasi agar kelak tidak terjadi. Termasuk merumuskan standar operasional prosedur (SOP) siapa yang bertanggungjawab seandainya terjadi konflik. Nah, komitmen tersebut disepakati bersama forkopimda dan organisasi perguruan pencak silat.

‘’Sehingga sepakat Kota Madiun harus aman, nyaman, dan kondusif. Kalau ada konflik, siapa yang melakukan pencegahan, penanganan, dan rehabilitasi kami rumuskan melalui rapat ini,’’ ujarnya.

Dia berharap tradisi Suroan dan Suran Agung berjalan aman tanpa adanya konflik antar perguruan pencak silat. Selain memantapkan strategi pengamanan, Eddy meminta organisasi perguruan pencak silat untuk turut mendukung jalannya pengamanan. Terutama tetap mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati bersama.

‘’Harus ada dukungan semua stakeholder. Termasuk organisasi perguruan pencak silat untuk mendukung strategi atau program dari pemerintah,’’ pintanya.

Baca Juga: Akhirnya, DPRD Kota Madiun Tetapkan AKD

Sementara itu, Kapolres Madiun Kota, AKBP Agus Dwi Suryanto menyampaikan, pembahasan pengamanan Suroan dan Suran Agung kali ini tak lepas pada evaluasi strategi pengamanan tahun lalu. Menurut dia, masih ada yang perlu diperbaiki. Pun menuntut pemkot dan pengurus perguruan pencak silat untuk benar-benar serius dan melakukan langkah nyata dalam hal pengamanan.

Cilegon dalam

‘’Dua bulan lagi memasuki Suroan dan Suran Agung. Perlu kita siapkan mulai sekarang untuk pengamanannya,’’ ucapnya.

Agus meminta organisasi perguruan pencak silat segera menyusun rangkaian serta konsep kegiatan Suroan maupun Suran Agung. Pun disampaikan ke aparat keamanan. Terutama pihak kepolisian. Sehingga, pihaknya juga dapat segera merumuskan rencana dan pola pengamanan.

Baca Juga: Ketua DPRD Kota Madiun Walk Out saat Paripurna, Fraksi Merasa Kecewa

‘’Dalam kegiatan tersebut (pengamanan, Red), tentunya kami tidak sendiri. Semua bersama-sama untuk melaksanakan kegiatan pengamanan. Termasuk warga perguruan pencak silat, mulai pengurus tingkat pusat sampai tingkat bawah,’’ jelasnya.

Dia menambahkan, ada beberapa pemicu potensi konflik yang harus diantisipasi. Seperti konvoi atau mobilitas massa secara besar-besaran, penggunaan knalpot brong, hingga konsumsi minuman beralkohol (minol). Agus menekankan, pihak kepolisian tidak akan memberikan ruang bagi oknum-oknum yang sengaja memunculkan pemicu konflik. Pun menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam segala bentuk acaman kondusivitas wilayah.

‘’Segala macam kegiatan yang tidak baik itu harus dipangkas habis. Jangan ada lagi perselisihan konflik antar perguruan. Saya pesan untuk tetap menjaga kerukunan,’’ tegas Agus. adv

Editor : Redaksi

Berita Terbaru