MADIUN (Realita) - Suhu politik menjelang Pilkada 2024 Kota Madiun tampaknya masih adem ayem. Pasalnya, hingga kini belum muncul nama sosok penantang bakal calon wali kota (bacawali) Maidi. Bahkan, Haryyadin Mahardika yang sempat menjadi rival Maidi pada Pilkada 2018 silam memilih pikir-pikir jika harus melawan incumbent.
‘’Kalau melihat saya sendiri tidak ada potensi menang kalau lawan Pak Maidi. Kalau 2029 masih mungkin, kalau sekarang agak susah. Kalau melihat Pilkada sekarang itu sebenarnya nggak waktunya untuk menantang. Karena beliaunya (Maidi,red) kuat,’’ ungkap Mahardika, Kamis (16/5/2024).
Baca Juga: Masyarakat Ingin Maidi Lanjutkan Pembangunan Kota Madiun
Susah bukan berarti tidak. Ya, Mahardika sementara ini memang ingin menonton serta menikmati konstelasi politik yang tengah berjalan. Namun, seandainya kelak muncul sosok bacawali penantang incumbent, Mahardika bakal melakukan langkah sikap dalam Pilkada 2024.
‘’Kalau sampai sejauh ini saya rasa belum waktunya saya maju lagi. Kecuali ada calon baru di luar perkiraan, saya nggak tahu mau ikut atau tetap menjadi penonton,’’ bebernya.
Menurut Mahardika, jalannya arah politik bakal kentara pasca Maidi menentukan pendampingnya. Dia meyakini partai politik (parpol) pasti juga wait and see keputusan incumbent. Yang jelas, Mahardika berharap Maidi menggandeng bacawawali yang sudah dan benar-benar berkomitmen.
Tetapi menurut pandangannya sementara ini, sudah muncul dua dari beberapa nama bacawawali yang digadang-gadang bakal menjadi pendamping Maidi. Yakni Ketua DPD Golkar Kota Madiun, Bagus Rizki Dinarwan dan Ketua PSI Kota Madiun, F Bagus Panuntun.
Baca Juga: MAKI: Integritas Anti Korupsi Maidi Tidak Perlu Diragukan Lagi
‘’Bagus Golkar (Bagus Rizki Dinarwan) dan Bagus PSI (F Bagus Panuntun) dua-duanya sudah cukup kuat. Menurut saya pribadi menganggap dua pilihan sudah paling bagus,’’ ujarnya.
Harryadin Mahardika. Foto: Dok adi
‘’Di antara semua kombinasinya ya dua Bagus ini. Tinggal pak Maidi memilih yang mana,’’ imbuh Mahardika.
Baca Juga: Dianggap Kinerja Melempem, KPU dan Bawaslu Kota Madiun Didemo
Mahardika menilai, posisi Maidi sebagai incumbent cukup kuat. Pun calon penantang juga patut berpikir-pikir melawan Maidi. Namun, peluang bergantung pada kekuatan calon lawan. Jika memiliki kekuatan sama, potensi penggerusan suara masih bisa terjadi.
‘’Ya semua calon pasti punya hitung-hitungan potensi menang atau tidak. Kalau sekarang mau ngalahin pak Maidi sulit lah. Tapi nggak tahu nanti ada apa nggak calon penantang yang kuat,’’ pungkasnya. adi
Editor : Redaksi