Beli Mesin Generator Oksigen Rp 6,4 Miliar, Pemkab Ponorogo Tak Pakai Lelang

PONOROGO (Realita)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo semakin serius dalam mendatangkan mesin Generator Oksigen, guna mengatasi krisis oksigen di Ponorogo.

Bahkan, Pemkab bakal membeli mesin yang diperkirakan mencapai harga Rp 6.450.000.000 itu, tanpa melalui sistem lelang pengadaan barang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkab Ponorogo.

Baca Juga: Soal Joglo Anies Baswedan, Ini Jawaban Pemkab Ponorogo

Hal ini dibenarkan oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Ponorogo Agus Pramono, ia mengatakan 3 penyedian barang yang diantaranya PT Mitra Multi Teknomedika, telah melakukan pemaparan spesifikasi barang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ponorogo. Dimana barang yang dipesan termasuk 3 calon penyedia telah masuk dalam daftar E-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

" Alat itu sudah E-Katalog. sehingga ini mempermudah dalam proses pengadaan. Kualitas tidak perlu diragukan lagi, tidak ada murk up atau sebagianya  Insya Alloh tidak ada itu, apa lagi untuk kepentingan seperti ini," ujarnya, Kamis (29/07).

Agus mengaku, pengadaan mesin generator oksigen tanpa lelang ini mengacu pada Surat Edaran (SE) Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 3 Tahun 2020 terkait penjelasan atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa dalam rangka penanganan corona virus disease 2019 (COVID-19). Dimana Pemkab dapat melakukan pengadaan barang tanpa melalui mekanisme lelang, melalui sistem pengadaan E-Katalog.

" Di aturan juga dijelaskan boleh. Karena harga di E-Katalog sudah net," jelasnya.

Baca Juga: Arus Balik, Ratusan Pemudik Gunakan Bus Gratis Pemkab Ponorogo

Di tempat terpisah, Direktur RSUD Harjono Ponorogo dr Made Jeren menjelaskan, berdasarkan hasil pemaparan penyedia barang, mesin Generator Oksigen nantinya berkapasitas 500 Lpm (Liter Per Menit), mampu menyuplai 30 persen dari total kebutuhan oksigen di Ponorogo saat ini. Di mana mesin ini akan menjadi buck up (pengaman) dari supplai oksigen  PT Samator.

" Kapasitasnya 720 meter kubik dalam 24 jam oprasional. Itu hanya 30 persen dari kebutuhan oksigen saat ini. Kondisi saat ini kebutuhan kita meningkat lebih dari 100 persen. Jadi hanya back up saja dari Samator," bebernya. 

Made menambahkan,  hasil produksi oksigen dari mesin ini, nantinya akan masuk kedalam tabung oksigen 6 meter dan disimpan di 2 tandon oksigen RSUD berkasitas 6.000 liter. Terkait perawatanya sendiri, dibutuhkan anggaran 200 juta per tahun.

Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Bupati Ponorogo Revitalisasi Puskesmas Ngrayun

" Bisa mendatangkan atau kontrak, kalau kontrak otomatis penyedia  datang sendiri karena sudah tanggung jawabnya, tergantung nilai kontraknya," bebernya.

Lebih jauh, selain Ponorogo ada 3 kabupaten yang juga ikut memesan masin generator oksigen dengan sistem E-Katalog kepada PT Mitra Multi Teknomedika. Antara lain, Kabupaten Pamekasan, Kota Blitar, dan Kota Madiun.

" Jadi mereka bareng kita ikut memesan ini," pungkasnya. lin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Ada 5 Tersangka Baru gegara Korupsi

  JAKARTA-Kejagung tetapkan lima tersangka baru korupsi timah Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menetapkan …