Teater Geo Unipa Surabaya Gelar Pentas Tunggal dan Dies Natalis Ke-38

SURABAYA (Realita) - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Geo Universitas Adi Buana Surabaya memperingati Dies Natalies ke-23 dengan menggelar pementasan teater berjudul “?” (baca: tanda tanya). Kegiatan ini diadakan di halaman Gedung A, Kampus I Universitas PGRI Adi Buana (Unipa), Jalan Ngagel Dadi III-A/37 Surabaya, Sabtu (29/06/2024).

Pentas berdurasi kurang lebih 1,5 jam ini dibawakan dengan apik oleh aktor dan aktris mahasiswa Unipa Surabaya. Mereka membuat ratusan penonton seakan terhipnotis oleh adegan demi adegan. Suasana semakin takjub oleh iringan musik dan tata cahaya.

Siti Nur Aliza selaku Ketua Panita berkata, pesan yang ingin disampaikan pada masyarakat melalui pentas tunggal berjudul “?” ini bahwa di dunia ini semua pertanyaan tidak ada jawaban yang pasti. Semua misteri dalam kehidupan akan mendapatkan jawabannya setelah usai di kehidupan ini, yaitu di alam kematian.

Tema yang diangkat ialah 'Nglaras Ati Kanthi Seni lan Budaya', artinya bahwa kepuasan dan kesuksesan sejati tidak hanya datang dari kreasi dan apresiasi dalam kesenian, tetapi juga dari pembinaan batin dan menghormati nilai-nilai budaya.

"Teman-teman telah memainkan perannya di atas panggung dengan baik. Untuk menyiapkan pentas ini, kami proses latihan selama 2 lebih. Berkat kekompakan panitia dan seluruh pengurus Teater Geo serta dukungan berbagai pihak, pentas ini bisa terselenggara dengan baik," ucap Mahasiswi Jurusan Farmasi angkatan tahun 2023 ini.

Ketua UKM Teater Geo, Rabittha Syahrur Rohim mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kerja seluruh panitia yang tidak kenal lelah untuk menyiapkan pentas tunggal dalam rangka Dies Natalis ke-23 Teater Geo.

Kata Mahasiswa Jurusan Manajemen angkatan 2021 ini, Dies Natalis Teater Geo ke-23 menjadi sesuatu yang luar biasa, karena tidak mudah mempertahankan organisasi sampai berusia ke-23.

Tentunya banyak dinamika yang terjadi selama perjalanan Teater Geo yang berdiri sejak tahun 2001 ini. Mulai dari perekrutan anggota, anggaran operasional organisasi, karya, dan masih banyak lagi. Dari semua dinamika tersebut, Rabittha Syahrur Rohim bersyukur di era kepemimpinannya, Teater Geo masih bisa berkarya.

"Kuncinya, pengurus dan anggota harus tetap kompak dan punya tekad untuk membesarkan organisasi dengan karya. Karena tidak mudah mempertahankan organisasi sampai 23 tahun, apalagi organisasi kesenian yang kurang digandrungi generasi penerus bangsa di tengah gencarnya teknologi," kata Rabittha.

"Setelah pentas kemarin, kami akan terus berproses dalam mempertahankan kesenian teater dan mengenalkannya kepada generasi penerus bangsa melalui berbagai macam pertunjukkan," lanjutnya.

Aulia sebagai Ketua Teater Geo periode pertama berharap agar penerus Teater Geo bisa menghasilkan karya-karya terbaik mereka. Dia mengingatkan, dalam proses menghasilkan karya kesenian tersebut harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan zaman dan teknologi dengan tetap mempertahankan kelestarian kebudayaan.

"Teruslah berkarya. Proses itu tidak mudah. Dan selamat ulang tahun ke-23 Teater Geo. Harapan saya, mudah-mudahan Teater Geo semakin asik dengan melahirkan karya-karya pertunjukkan yang hebat dan menginspirasi. Untuk adek-adek saya, selamat untuk pementasannya malam ini," kata wanita yang menghasilkan karya berupa novel dan kumpulan cerpen ini. gan

Editor : Redaksi

Berita Terbaru