Dapat SK Golkar Maju Pilkada Kota Madiun, Bonie Laksmana Comeback Politik

MADIUN (Realita) – Poros kedua Pilkada 2024 Kota Madiun tampak mulai terbentuk. Adalah Bonie Laksmana-Bagus Rizki Dinarwan (Bonus) yang diusung Golkar untuk menantang Maidi-F Bagus Panuntun (Mapan).

Ketua DPD Golkar Jatim Muhammad Sarmuji tak menampik adanya arah dukungan politik dalam Pilkada 2024 Kota Madiun. Dukungan itu dibuktikkan dengan turunnya surat keputusan (SK) partai kepada Bonus, Minggu (4/8/2024) lalu.

Baca Juga: Armaya: Sudah Fiks Mengusung Bonie-Bagus Rizki di Pilkada Kota Madiun

‘’Ya, karena itu bagian dari promosi kader kita (Golkar). Karena Mas Bagus Rizki kader DPD Golkar yang memang ingin memberikan pengabdian terbaik kepada masyarakat Kota Madiun. Tentu partai memfasilitasi dia untuk bisa running dalam pilkada 2024,’’ kata Sarmuji.

Pasca turun SK tersebut, Sarmuji berharap kedua bakal calon yang diusung itu mampu menarik simpati dan menggalang dukungan dari masyarakat. Sebab, keduanya melawan petahana.

‘’Andaikan nanti takdir menentukan keduanya menjadi wali kota dan wakil wali kota, kami berharap mereka memberikan yang terbaik untuk memajukan daerah sekaligus mensejahterakan rakyat,’’ pintanya.

Sarmuji tak menampik butuh kerja keras untuk melawan incumbent. Meski begitu, pihaknya mengaku sudah punya strategi pemenangan. Hanya, strategi tersebut bukan untuk konsumsi publik.

‘’Strategi tentu pasti ada. Tapi, tidak perlu kami sampaikan ke publik bagaimana strateginya. Yang penting memiliki jaringan kuat,’’ bebernya.

Terpisah, Bonie Laksmana makin mantab untuk comeback usai dicalonkan sekaligus didukung Golkar. Padahal, sebelumnya dia tak pernah mengikuti proses penjaringan calon di partai mana pun. Termasuk Golkar.

‘’Bahkan, Pak Sarmuji bilang kalau Kota Madiun ini tidak pernah ketemu, cuman sekali telepon langsung jadi. Saya menilai luar biasa ini Golkar," terangnya.

Baca Juga: Golkar Bermanuver Politik, Usung Bonie Laksmana-Bagus Rizki di Pilkada Kota Madiun

"Sebagai partai besar, Golkar mempunyai mekanisme tersendiri untuk menentukan bakal calon kepala daerahnya,’’ imbuh Bonie.

Cilegon dalam

Bonie memastikan pemberian SK dari Golkar tanpa mahar. Pun, dia menegaskan Perindo juga tidak meminta mahar darinya. Sebab, Bonie menilai politik mahar tidak sesuai dengan prinsipnya.

‘’Saya nggak mau kalau ada mahar. Kalau ada mahar cari saja calon yang lain,’’ tegasnya.

Selain Golkar, Perindo juga memberikan angin segar dengan memastikan bakal memberikan rekom padanya. Pun, Bonie mengaku juga telah menjalin komunikasi intens dengan PDIP setempat. Bahkan, Bonie blak-blakan bahwa Ketua DPC PDIP Kota Madiun, Anton Kusumo menjamin jika dirinya maju tidak ada yang namanya politik mahar.

‘’Pak Anton bilang, selama Bonie maju, tidak ada biaya. Beliau (Anton) jamin,’’ ungkap Bonie.

Baca Juga: Golkar Sikapi Soal Keterlibatannya Dalam Pengerahan Massa Desak Bonie Maju Walikota Madiun

Lantas, siapa bakal calon wakil wali kota (bacawawali) mendampingi Bonie? Dia tak menampik sempat bingung memilih bacawawali. Sebab, Golkar menyodorkan nama Bagus Rizki Dinarwan dan PDIP mengusulkan Inda Raya Ayu Miko Saputri.

‘’Saya sudah sampaikan kepada keduanya (Bagus dan Inda). Saya nggak mungkin memilih. Karena menurut saya, keduanya sama-sama baik, bagus dan layak semua menjadi bacawawali. Jadi, saya tidak punya kemampuan untuk memilih,’’ bebernya.

Hasil kesepakatan bersama, Perindo, PDIP dan Golkar sepakat terkait mekanisme pemilihan bacawawalinya. Yakni, parpol mana di antara Golkar dan PDIP yang terlebih dahulu mengeluarkan surat rekomendasi. Hasilnya, Golkar lebih dulu mengeluarkan SK pasangan calon (paslon) alias sepaket.

‘’Sehingga, saya berharap konsekuen dan komitmen pihak-pihak yang sebelumnya bersepakat untuk menjaga ini. Agar sama-sama enak semua,’’ jelas Bonie. adi

Editor : Redaksi

Berita Terbaru