Langka dan Mahalnya Gas Elpiji 3 kg di Wilayah Daratan Kotabaru, Dikeluhkan Masyarakat

KOTABARU (Realita)- Langka dan mahalnya gas elpiji 3 kg akhir akhir ini menjadi keluhan masyarakat yang berada diwilayah daratan kabupaten Kotabaru, permasalahan ini menjadi topik hangat dikalangan masyarakat baik di media sosial maupun dilingkungan warga, Rabu (07/08/2024).

Apa sebenarnya yang terjadi di kecamatan dan desa desa yang jauh dari ibukota kabupaten ,kelangkaan serta mahalnya gas elpiji 3 kg,eketidak setaraan harga yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Kotabaru, hal ini diutarakan oleh Syaifullah warga desa sekandis kecamatan Pamukan Selatan.

Baca Juga: Diduga Jual Gas 3 kg hingga Rp 23 Ribu Per Tabung, Pangkalan LPG di Ponorogo Ini Disidak

Saya berharap hal ini menjadi perhatian para pemangku kebijakan seperti DPRD Kotabaru Bupati Kotabaru, Agen dan pangkalan serta pertamina sebagai pemasok gas elpiji 3 kg agar mengkaji ulang kuota yang saat ini disalurkn untuk masayarakat yang ada di kecamatan dan desa tambahnya.

Yang menjadi ironi harga gas elpiji dipelosok desa sangat tidak masuk di akal sampai mencapai harga 70 ribu , padahal kita semua tahu perusahaan gas bumi di kalimantan itu banyak jika kita mau bandingkan dengan pulau yang lain yang harga gas elpiji 3 kg yang hanya sekitae 20 sampai 25 ribuan, jika menjadi alasan karena jalur trasportasi, maka disinilah pemerintah harus hadir ,berpihak kepada masyarakat dalam melaksanakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, lanjutnya.

Baca Juga: Soal Isu Kelangkaan Tabung 3 Kg, Disperdagkum Ponorogo Jamin Stok Aman

"Pemerintah kotabaru harus hadir karena kita patut mencurigai adanya oknum dalam permainan harga dan kalau harga hingga mencapai 70 ribu ini yang dijadikan alasan sebab jauhnya jalur trasnportas,i maka pemerintah juga harus hadir terutama dalam hal pengawasan, pungkas Syaifullah.

Cilegon dalam

Demikian pula tanggapan warga desa Hampang Sahrianto mengenai langka dan mahalnya gas elpiji 3 kg di pelosok salah satunya karena tidak tepat sasaran saja, dan ini perlu pengawasan dari pemerintah agar penyalurannya tepat sasaran, ujar Sahrianto

Baca Juga: Soal ASN Ponorogo Pakai Gas Subsidi, Hiswana Migas Desak Polisi Turun Tangan

"Kenapa pentingnya pengawasan karena ditakutkan ada oknum pangkalan yang menjual gas elpiji 3 kg dalam skala besar toko-toko atau pengecer yang punya modal besar, kemudian menjual ke masyarakat dengan harga lebih tinggi lagi," pungkasnya.hai

Editor : Redaksi

Berita Terbaru