JOMBANG (Realita) - Ribuan tukang becak antre demi mendapatkan beras 5 kilogram serta uang tunai di rumah salah satu bakal calon Bupati di Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (30/8/2024).
Untuk mendapatkan beras kemasan lima kilogram serta uang tunai itu, ribuan tukang becak di Jombang harus menyetorkan foto copy KTP.
Baca Juga: Bawaslu Cilegon Pemetaan Kerawanan Netralitas ASN
Selain itu becak yang dibawanya harus terlebih dahulu dicat dengan tulisan "WS" dan ditempeli stiker bergambar salah satu Bacabup Kabupaten Jombang. Barulah abang tukang becak diberi beras kemasan lima kilogram serta uang tunai dalam amplop.
Salah satu tukang becak, Ngairin (60) mengatakan sudah antri sejak tadi pagi, sambil membawa foto copy KTP, hanya untuk menerima beras dari salah satu bacabup Jombang.
"Antri beras, dari pak Subi (Warsubi-red), Abah Subi. Berasnya 5 kilogram, sama uang ini masih dalam amplop," kata pria asal Desa Sentul.
Beras 5 kilogram dan uang tersebut nantinya akan dipergunakan Ngairin, untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Berasnya ya buat makan, dan uangnya buat belanja. Lah kan saya cucunya banyak mas, ada 4," ujarnya.
Karena mendapat beras dan uang itu, Ngairin mengaku nanti dalam pencoblosan pilkada Jombang, akan "tegak lurus" memilih bacabup yang memberikan uang dan beras itu.
"Ya memilih pak Subi saya. Kan saya ini sekolah SD saja tidak selesai mas. Makanya saya ini nyari beras buat makan dan uang buat belanja mas," tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Sugik (25) tukang becak asal Desa Bandung, Kecamatan Diwek.
Ia sengaja datang ke rumah salah satu bacabup di Kecamatan Tembelang, hanya untuk mengantri mendapatkan beras dan uang.
"Tadi pagi jam 7 berangkatnya, sama bapak saya. Di sana dapat uang sama beras. Berasnya 5 kilogram, uangnya Rp100 ribu," katanya.
"Ya uangnya buat belanja, berasnya buat makan keluarga," ujar Sugik menambahkan.
Baca Juga: Pilbup Jombang 2024: Paslon 01 Lebih Kuasai Materi
Saat ditanya apakah becak miliknya juga dipasang stiker bergambar salah satu bacabup, ia pun membenarkan hal tersebut. "Iya di pasang stiker di becak, sama di spet tulisan WS warna biru," tuturnya.
*Pembagian Rutin dari Keluarga*
Sementara itu, anak salah satu Bacabup Jombang, Achmad Fachruddin mengaku bahwa pembagian sembako berupa beras dan uang itu merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh keluarganya.
"Kegiatan di hari ini, saya mewakili keluarga bapak Agung Wicaksono dan bapak Haji Warsubi, alhamdulilah pada pagi hari ini kami membagikan sembako rutinan keluarga beras kami," kata Fachruddin.
"Pembagian sembako ini sudah dilakukan rutin, beberapa tahun kemarin. Dan alhamdulilah bisa kita lakukan di hari Jum'at ini. Dan kami juga meminta doanya agar pembagian sembako ini bisa terus berjalan dari tahun ke tahun selanjutnya," ujarnya.
Ia pun menyebut bahwa para tukang becak ini sangat antusias mengikuti kegiatan pembagian sembako. Untuk itu pihaknya menyediakan beras dan uang, sesuai dengan jumlah tukang becak yang datang ke rumahnya.
"Untuk berapa banyaknya panitia yang lebih tau. Termasuk jumlah tukang becaknya. Karena memang antusias tukang becaknya ya sangat besar sekali. Untuk itu kami sudah mempersiapkan, dan insyaallah tidak ada kekurangan. Kami sudah mempersiapkan sembako, dan kami sudah menghitungkan semuanya," tuturnya.
Baca Juga: Alasan Pedagang di Jombang Mantap Pilih Mundjidah Wahab-Sumrambah
Saat ditanya apakah yang didapatkan masing-masing tukang becak itu, ia menyebut bahwa tukang becak ini diberikan sembako dan uang.
"Yang diberikan ini beras, sama amplop yang dibutuhkan oleh tukang becak. Kalau nilainya panitia yang lebih tau," katanya.
Disinggung dimanakah bacabup yang akan maju di pilkada Jombang itu kini berada, ia menegaskan bahwa orang tuanya, sedang berada di luar kota.
"Pak Warsubi hari ini ada urusan kebetulan, makanya diwakili oleh adiknya, pak Haji Agung Wicaksono dan saya sebagai anaknya pak Haji Warsubi, mas Achmad Fachruddin. Ada perjalanan ke luar kota," ujarnya.
Terpisah, Ketua Bawaslu Jombang, David Budianto mengaku dengan adanya peristiwa pembagian sembako, uang serta penempelan stiker yang dilakukan oleh bacabup itu, pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu, guna menemukan dugaan pelanggaran pemilu.
"Mas, terkait dengan peristiwa ini, untuk sementara Bawaslu masih mengkaji ada tidaknya dugaan pelanggarannya mas," kata David.rif
Editor : Redaksi