SURABAYA(Realita)-Pandemi Covid-19 memiliki dampak besar terhadap kehidupan masyarakat. Perempuan menjadi 'Pahlawan' ekonomi untuk tetap bertahan mendapatkan penghasilan demi kelangsungan hidup keluarganya.
Perempuan ini memiliki sistem pertahanan kuat untuk membuat terobosan ekonomi dengan situasi apapun. Fakta ini diuraikan dalam seminar bertema 'Peran Perempuan sebagai Pahlawan Ekonomi di Era Pandemi' yang dilaksanakan di Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya dengan penyelenggara PS GESI UWP kerjasama dengan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Universitaa Bhayangkara Surabaya, Universitas Bojonegoro dan Universitas Ngurah Rai sebagai Co host secara daring.
"Peran sentral perempuan dan ibu rumah tangga di era pandemi ini menarik untuk dikaji dan didiskusikan dalam seminar yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Gender dan inklusi Sosial Universitas Wijaya Putra," kata Dr. Budi Endarto, SH.,M.Hum, Rektor Universitas Wijaya Putra dalam sambutannya.
Budi menuturkan, dalam Seminar Nasional ini digelar secara daring dengan mengupas bagaimana dinamika perjuangan perempuan dengan fungsi domestik yang harus dilakoninya kemudian ditambah lagi dengan peran publik sebagai pencari nafkah dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya untuk kemudian menjadi suatu role model pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Betapa hebatnya peran perempuan dalam kehidupan keluarga," ujarnya.
Sejak ditetapkan status kondisi darurat bencana COVID-19, pada 28 Januari 2020 dan status pandemi oleh WHO pada Maret 2020, terdapat dampak yang signifikan pada perubahan norma sosial dan keberlangsungan kehidupan masyarakat.
Ketua PS GESI UWP Dr. Juni Woro mengatakan, berdasarkan data Kemenkop dan UKM tahun 2017-2018 menunjukkan 99,99 persen usaha di Indonesia adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Berdasarkan survei dari Bank Dunia tahun 2016, sekitar 60 persen usaha mikro dan kecil dimiliki oleh perempuan. Di Jawa Timur kontribusi UMKM untuk perekonomian di atas 60 %. Hingga saat ini UMKM di Jatim yang tercatat ada 9,7 juta pelaku usaha. Dari 9,7 juta tersebut, dimana 50 persennya merupakan pelaku usaha perempuan. "Ini bukti ketangguhan perempuan sehingga layak diberi sebutan pahlawan ekonomi di tengah situasi pandemic", katanya.
Lebih lanjut Juni Woro menegaskan, perlunya prinsip solidaritas dan sinegitas disamping nilai sosial, civil society, inovasi dan kegiatan ekonomi itu sendiri sebagai kunci sukses UMKM yang berbasis sosiopreneurship.
Baca Juga: Keren! Tim Dosen UWP Mampu Ubah Limbah Tahu di Kediri Jadi Energi Alternatif, Ini Bentuknya
"Peran perempuan tidak boleh diremehkan," ujarnya.
Prof. Dr. Emy Susanyi, MA, Ketua ASWGI dan PS GIS Unair menambahkan, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan untuk kesetaraan gender. Menurut dia, saat ini masih terdapat kesenjangan kesetaraan gender yang diabaikan.
"Kita mendorong pemerintah untuk pengarusutamaan gender. Sekarang masih ada kesenjangan gender," ucapnya.
Sementara itu, dalam Seminar Nasional yang digelar 14 Agustus 2021 ini diikuti akademisi dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta di Indonesia. Hadir sebagai Keynote Speaker Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Surabaya Ir. Antiek Sugiharto,M.Si dan narasumber Prof. Dr. Emy Susanti, MA. Selaku Ketua Umum Asosiasi Pusat Studi Wanita/Gender dan Anak Indonesia (ASWGI) sekaligus sebagai Ketua PS GIS Universitas Airlangga, dr. Maksum Ali Atmo, M.Biomed. Ketua DPP Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia dan Dr. Sri Juni Woro Astuti, M.Com selaku Ketua Pusat Studi Gender dan Inklusi Sosial (PS GESI) Universitas Wijaya Putra.(arif)
Baca Juga: UWP Beri Beasiswa Mahasiswa Berprestasi Saat Wisuda
Editor : Arif Ardliyanto