SURABAYA (Realita) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) dan RSUD Dr. Soetomo Surabaya telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Layanan Jasa Keuangan Dalam Rangka Pelayanan Transaksi Keuangan Melalui Soetomo Digipay dan Simpra RSUD Dr Soetomo.
PKS tersebut ditandatangani Direktur RSUD Dr Soetomo Prof. Dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa dan Pemimpin Bank Jatim Cabang Dr. Soetomo Fenty Rischana K, Selasa (17/09/2024), di Ballroom Double Tree Hotel Surabaya.
Baca Juga: Dukung Kemajuan UMKM, Bank Jatim Salurkan CSR ke Pemkab Pamekasan
Dalam acara ini, Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono juga meluncurkan transformasi digital pelayanan RSUD Dr Soetomo bernama Soetomo Digipay. Acara ini juga dihadiri Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Erwin Gunawan Hutapea.
Soetomo Digipay adalah aplikasi pembayaran yang meliputi SKN, RTGS, ID Biling, VA dan pembayaran lain dari RSUD Dr. Soetomo yang terkoneksi dengan jaringan Bank Jatim melalui IP yang telah disepakati para pihak.
Sedangkan Simpra (Sistem Informasi Pendapatan dan Realisasi Anggaran) adalah aplikasi back office untuk penatausahaan transaksi pendapatan RSUD Dr Soetomo yang meliputi SKN, RTGS, QRIS, VA, dan penerimaan pendapatan lain yang terkoneksi dengan jaringan Bank Jatim melalui IP yang telah disepakati para pihak.
Busrul menjelaskan, tujuan dari kerja sama ini untuk mempercepat dan mempermudah proses transaksi keuangan antara RSUD Dr Soetomo dan Bank Jatim, khususnya untuk pembayaran keuangan dan aktivitas keuangan rumah sakit lain kepada RSUD Dr Soetomo melalui fasilitas Soetomo Digipay dan Simpra.
“Kolaborasi ini merupakan bukti konkret komitmen Bank Jatim untuk terus memperluas layanan digitalisasi guna memberikan nilai tambah bagi masyarakat Jawa Timur. Ini juga sebagai wujud upaya mendukung transformasi digital yang sedang berlangsung di berbagai sektor, termasuk bidang kesehatan,” ujar Busrul.
Ruang lingkup PKS ini adalah layanan jasa keuangan oleh Bank Jatim kepada RSUD Dr. Soetomo yang meliputi banyak hal seperti penarikan atau pembayaran Giro dengan menggunakan Soetomo Digipay, dan kegiatan penarikan data rekening koran Bank Jatim secara real time atas transaksi penerimaan pendapatan rumah sakit yang terkoneksi dengan aplikasi SIMPRA.
Tidak hanya itu, BJTM juga memberikan layanan Customer Self Service (CSS) sebagai salah satu sarana monitoring rekening dana.
Menurut Busrul, penandatanganan kerja sama ini sejalan dengan komitmen Bank Jatim untuk terus menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah melalui layanan digital yang andal dan reliable.
"Dengan adanya sinergitas antara Bank Jatim dengan RSUD Dr. Soetomo ini kami berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap efisiensi dan efektivitas operasional rumah sakit,” tegas Busrul.
Pihaknya optimis langkah digitalisasi ini akan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan serta efisiensi operasional RSUD Dr Soetomo.
Baca Juga: Bank Jatim dan Bank Sultra Resmi Jalin Sinergitas KUB
“Kerja sama yang dilakukan tersebut sebagai salah satu langkah adaptif Bank Jatim dalam upaya memperluas kemudahan layanan perbankan serta mendorong akselerasi inklusi keuangan melalui ekosistem pembayaran digital yang andal,” tandas Busrul.
Prof. Dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa mengatakan, transformasi digitalisasi di RSUD Dr Soetomo sebagai inovasi layanan publik sudah menjadi kebutuhan. Inovasi-inovasi digital ini sangat bermanfaat dari sisi penyederhanaan alur, efisien, transparan dan akuntabel.
”Aspek inovasi keuangan pada sisi pendapatan rumah sakit sebagai BLUD yaitu kami terus berupaya mendukung Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD),” tuturnya.
Selain penyediaan fasilitas transaksi non tunai berupa QRIS, Mesin EDC, Transfer, lanjut Cita, pihaknya bersama Bank Jatim juga berkolaborasi menyediakan kartu digital payment yaitu Soetomo Virtual Account Payment (S-TAPay).
Kartu ini untuk memfasilitasi pembayaran dari pasien umum di RS yang masih belum terbiasa menggunakan cashless/pola budaya masyarakat belum semua terbiasa menggunakan Cashless.
Menurutnya, penggunaan transaksi tunai di RSUD Dr Soetomo masih sekitar 23%. Ia berharap dengan transformasi digital terintegrasi ini, RSUD Dr Soetomo dapat mengelola informasi dengan lebih baik dan memastikan bahwa semua proses operasional berjalan dengan lebih efisien dan terkoordinasi serta dapat dimonitoring secara real time.
Baca Juga: KPID Jawa Timur Nobatkan Bank Jatim BUMD Peduli Penyiaran
”Kami sangat berterimakasih pada Bank Jatim yang telah bekerjasama dengan RSUD Dr Soetomo dalam mempermudah proses transaksi keuangan. Semoga sinergi ini dapat terus berjalan dengan baik,” tutur Cita.
Adhy Karyono mengatakan, di tengah kemajuan teknologi digital, industri kesehatan dituntut untuk terus beradaptasi dengan teknologi informasi yang makin berkembang, baik dari layanan medis, administrasi maupun akuntabilitas keuangannya.
"Tantangan zaman saat ini, seluruh layanan birokrasi dan publik harus sudah memanfaatkan teknologi digital dan elektronifikasi. Artinya pembayaran cashless itu penting, dan hari ini kita luncurkan Soetomo DigiPay kerja sama dengan Bank Jatim,” katanya.
Menurut Adhy, digitalisasi harus terus didorong pengimplementasiannya, utamanya di Jawa Timur. Sebab, pemerintah provinsi setempat adalah penanggung jawab untuk Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD)," ujarnya.
“Alhamdulillah ETPD kita sudah sangat tinggi, 99,8 persen, artinya Provinsi Jatim sudah mulai dianggap digital dan sudah meninggalkan konvensional, dan ini bagian dari transformasi digital yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” ungkapnya. gan
Editor : Redaksi