JOMBANG (Realita) - Pengerjaan pemadatan jalan usaha tani (JUT) di Dusun Kedungpapar, Desa Sumberagung, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur disinyalir ada kejanggalan.
Pemadatan JUT dengan panjang 520 meter, lebar 4 meter dan ketebalan 0,28 meter yang dianggarkan dari Dana Desa (DD) tahun 2024 sebesar Rp 199.053.200 itu diduga di markup.
Menurut konsultan, berinisial AP, jika dilakukan perhitungan secara manual, pemadatan JUT tersebut hanya menghabiskan anggaran sekitar Rp 130 juta.
"Paling mentok dan maksimal itu habisnya Rp 135 juta itu sudah termasuk sewa alat berat, selama lima hari. Karena biasanya alat berat kerjanya hanya delapan jam per hari," ungkapnya, Minggu (29/9/2024).
Dikatakan AP, jika mengacu pada harga satuan pokok kegiatan (HSPK) per kubikasi Rp224 ribu itu untuk tanah sirtu (pasir dan batu). Maka akan ketemu angka rencana anggaran pekerjaan (RAP) sebesar Rp130 jutaan.
"Kita hitung saja panjang dikali lebar dikali tebal. Maka ketemu sekitar 580 meter kubik. Tinggal dikalikan harga kubikasi dan ditambah sewa alat. Paling mentok mentok Rp135 juta itu sudah maksimal. Kalau sampai menghabiskan anggaran Rp199 juta lebih. Patut dipertanyakan," tegas AP.
Beda lagi, jika hanya menggunakan tanah urukan dari galian C di daerah Kabuh. Per kubik harganya hanya Rp80 ribu an.
"Kalau TPK ada main-main. Ambil tanah galian di daerah Kabuh misalkan. Itu harga per kubiknya hanya Rp80 ribu sampai Rp100 ribu. Tinggal hitung saja, hanya ketemu sekitar Rp50 jutaan untuk pemadatan," tambah dia.
Terpisah Kepala Desa Sumberagung, Sodikin mengatakan pemadatan itu sudah sesuai dengan RAB panjang 520 meter, lebar 4 meter dan tebal 0,28 meter.
"Itu dikeruk dulu, terus diuruk dan dipadatkan menggunakan alat berat," jelasnya.
Namun, Sodikin tidak mengetahui secara detail pengerjaan pemadatan JUT tersebut. "Kalau rincinya berapa rit saya tidak tau, yang tau detailnya yang di lapangan," tutur dia.rif
Editor : Redaksi
