DEPOK (Realita) - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Pj Sekretaris Daerah (Sekda), Nina Suzana, mengungkapkan kemajuan pelaksanaan 10 janji kampanye untuk meningkatkan kesejahteraan warga.
Nina mengungkapkan, dari janji kampanye yang ada, hanya meninggalkan sebagian kecil saja yang belum terlaksana.
Baca Juga: Chandra Rahmansyah Optimis Raih Suara Besar di Pilkada Depok 2024
Sedangkan, ada beberapa program infrastruktur dan fisik yang menjadi target untuk 2025 dan 2026.
Program-program itu pun akan diselaraskan dengan RPJMD 2025-2029.
"Sebagian besar sudah terealisasi (janji kampanye). Ada yang belum tapi tinggal sedikit. Misalnya pengadaan lahan untuk posyandu. Itu kan masih bisa dilaksanakan sampai 2026," ujar Nina Suzana.
"Masih bisa dilaksanakan tahun depan. Karena sebenarnya pak Wali itu selesai pada 2026, tetapi karena ada peraturan perundang-undangan jadi selesai pada 2025," imbuhnya.
Untuk program yang berhasil terealisasi, Nina menuturkan, seperti kemajuan infrastruktur di tiap kelurahan.
“Kami memastikan setiap kelurahan memperoleh alokasi dana sebesar lima miliar rupiah, untuk mendukung berbagai program pemberdayaan dan pembangunan infrastruktur. Dana ini terbagi dalam bentuk 2,5 miliar langsung per kelurahan, ditambah dukungan dari dinas terkait,” paparnya.
Di bidang ekonomi, Nina menerangkan, pencapaian targetnya yaitu mencetak 5.000 wirausaha baru, termasuk 1.000 wirausaha perempuan.
“Kami berkomitmen memperkuat ekonomi warga melalui pelatihan dan dukungan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah. Program ini telah berjalan dan membawa dampak positif,” terangnya.
Selain program ekonomi, Pemkot Depok sudah memenuhi janji untuk memberikan insentif kepada para guru honorer di berbagai tingkat pendidikan.
Baca Juga: Yakin Menang di Pilkada Depok 2024, Supian Suri: Momentum Warga untuk Melakukan Perubahan
Insentif tersebut meliputi guru honorer di tingkat SD, SMP, dan MTS, hingga guru PAUD dan kesetaraan.
“Seluruh insentif guru honorer telah kami realisasikan. Kami juga mengalokasikan insentif untuk pembimbing rohani atau bimroh,” jelasnya.
Setiap tahun, anggaran insentif ini mengalami peningkatan seiring dengan kebutuhan masyarakat.
Kemudian di sektor pendidikan, Pemkot Depok terus berupaya meningkatkan kualitas dan akses pendidikan.
Sejumlah sekolah baru, termasuk SMP Negeri 13, 25, dan 34, telah dibangun di beberapa wilayah, seperti Beji dan Sawangan.
Baca Juga: Calon Wali Kota Depok Nomor Urut 1 Targetkan 80 Persen Perolehan Suara di Pilkada 2024
“Kami juga membangun SMP Negeri 3 dan 32 di Sukmajaya, serta menyiapkan untuk sekolah di Tapos yang pembangunannya akan segera dimulai,” ungkapnya.
Meski begitu, Nina mengakui terdapat tantangan dalam penyediaan lahan, khususnya di wilayah Cinere.
“Di Cinere, kami sedang dalam proses dialog dengan masyarakat untuk melanjutkan pembangunan SMP Negeri 21. Kendala ini terkait kebutuhan jembatan yang melewati pemukiman warga, sehingga perlu kesepakatan bersama,” ucapnya.
Nina menegaskan bahwa Pemkot Depok akan terus berupaya memenuhi target sebelum masa jabatan wali kota berakhir.
“Meskipun ada penyesuaian waktu jabatan, kami tetap optimis untuk menyelesaikan janji-janji kampanye pada 2025 atau selambatnya 2026. Semua langkah ini bertujuan untuk memajukan Depok sebagai kota yang sejahtera dan berdaya saing,” tutupnya. Hry
Editor : Redaksi