Dilindas KA, Tubuh Nenek Rohma Terbelah

JEMBER- Seorang nenek bernama Rohma (60) warga Desa Klatakan, Kecamatan Tanggul, Rabu malam ditemukan tewas mengenaskan di perlintasan kereta api Desa Klatakan Kecamatan Tanggul. Potongan tubuh korban berceceran di rel kereta api  yang ada di Desa Klatakan, Kecamatan Tanggul, Jember, tepatnya di selatan Puskesmas Pembantu Klatakan Tanggul. Diduga kuat korban memang sengaja menabrakkan diri ke kereta api yang sedang melintas.

Humas PT KAI Daop 9 Jember, Tohari mengatakan awalnya pihaknya menerima laporan dari penilik rel kereta, yang menemukan potongan tubuh korban. Selanjutnya penemuan tersebut dilaporkan ke Mapolsek Tanggul.

Baca Juga: Karyawan Rest Area Meninggal Tertabrak Kereta Api saat Berangkat Kerja

Tohari memastikan, korban meninggal bukan karena tertabrak kereta api, namun dimungkinkan menabrakkan diri dari arah samping. Sebab, menurut keterangan masinis kereta api yang terakhir melintas tidak menabrak apapun.

“Kalau tertemper kayaknya nggak, Mas. Soalnya kereta terakhir yang lewat saat petugas menemukan potongan tubuh. Kami konfirmasi tidak ada yang menemper orang di Desa Klatakan. Bisa jadi yang bersangkutan menabrakkan diri ke kereta dari samping. Dalam arti korban langsung masuk kolong kereta begitu kereta lewat,” ucapnya.

Baca Juga: Pria Tewas Terlindas di Rel KRL Depan WTC Mangga Dua

Tubuh wanita tersebut terbelah menjadi dua bagian. Bagian perut dan kepala menjadi satu di tengah bantalan rel. Sedangkan bagian kaki di pinggir rel dan terpisah sekitar 6 meter dengan potongan tubuh lainnya.

Cilegon dalam

Kapolsek Tanggul AKP Akhmad Musofa saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. 

Baca Juga: Diduga Punya Masalah Keluarga, Insinyur Lindaskan Diri ke Kereta Api

Namun yang jelas, saat kejadian korban yang merupakan warga Desa Klatakan itu sedang berjalan kaki sebelum akhirnya menabrakkan diri ke kereta api . Setelah divisum di rumah sakit RSD Soebandi, jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.kep

Editor : Redaksi

Berita Terbaru