SURABAYA (Realita)- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan komitmennya untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satu upaya yang tengah diperjuangkan adalah memastikan UMKM Surabaya terlibat langsung dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama DPRD menyiapkan anggaran sekitar Rp1,1 triliun untuk mendukung program tersebut. Ia berharap, anggaran ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan ekonomi UMKM Surabaya.
Baca Juga: Program Makanan Bergizi di Lamongan, Uji Coba di Enam Sekolah
"Yang saya harapkan adalah ketika kita memberikan bantuan Rp1,1 triliun, saya berharapnya yang bergerak juga UMKM Kota Surabaya. Karena apa ini menggerakkan ekonomi, jadi bukan lagi pengusaha-pengusaha besar tapi itu untuk UMKM-UMKM," kata Wali Kota Eri, Rabu (22/1/2025).
Wali Kota Eri menjelaskan, sebelumnya banyak UMKM di bidang makanan dan minuman yang terlibat dalam program permakanan lansia. Namun, karena kebijakan baru dari pemerintah pusat, program tersebut kemudian dialihkan.
"Jadi saya berharap anggaran Rp1,1 triliun untuk program makan bergizi ini bisa dikerjakan oleh UMKM Surabaya, sehingga ekonomi masyarakat bergerak," katanya.
Untuk itu, ia menegaskan bahwa pemkot akan memastikan UMKM Surabaya bisa terdaftar di Badan Gizi Nasional (BGN) agar dapat terlibat dalam pelaksanaan program MBG. Hal ini dilakukan agar manfaat program tidak dirasakan oleh pihak luar, melainkan oleh UMKM setempat.
"Saat BGN menentukan siapa yang memasak, kami akan mendaftarkan UMKM Surabaya. Jadi jangan sampai program MBG di Surabaya justru melibatkan UMKM dari luar daerah," tegasnya.
Melalui program MBG, Wali Kota Eri berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM Surabaya sekaligus mendukung visi nasional dalam mengurangi kemiskinan. Menurutnya, pemberdayaan UMKM merupakan salah satu langkah konkret yang sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Resmi Dilaksanakan, Diberikan ke Ribuan Siswa di Kota Depok
"Pak Presiden juga memiliki delapan program prioritas, salah satunya adalah pengentasan kemiskinan. Nah, untuk mengurangi kemiskinan adalah dengan menggerakkan UMKM-UMKM yang ada di masing-masing wilayah," tuturnya.
Terkait keluhan beberapa UMKM yang mengelola kantin sekolah akibat sepinya pelanggan karena program MBG, Wali Kota Eri memastikan pihaknya akan mengevaluasi situasi tersebut.
"Kami akan mengecek kantin-kantin sekolah, apakah benar dikelola UMKM atau oleh pihak tertentu yang bukan bagian dari UMKM. Jika memang UMKM, kami akan mengupayakan mereka menjadi bagian dari penyedia makanan di program ini," ungkapnya.
Nah, apabila kantin tersebut terbukti memang dikelola UMKM lokal, Pemkot Surabaya akan memberdayakan mereka untuk terlibat langsung sebagai penyedia makan bergizi gratis.
Baca Juga: Dukung Program Makan Bergizi di Surabaya, Wali Kota Eri Siap Kolaborasikan Perangkat Daerah
"Kalau kantin masuk kategori UMKM Surabaya, mereka bisa didaftarkan untuk menjadi bagian yang memasak. Harapan kami, Rp1,1 triliun yang dianggarkan benar-benar digerakkan oleh warga Surabaya, sehingga pergerakan ekonominya tetap di kota ini," jelas dia.
Nantinya, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya akan bertugas mendaftarkan UMKM ke BGN agar terlibat dalam program MBG. Wali Kota Eri memastikan pemkot akan mengawal proses ini sehingga UMKM mendapatkan kesempatan optimal dalam program tersebut.
"Nanti kita kawal melalui Dinas Koperasi, kita daftarkan, agar mereka bisa menjadi bagian dari yang masak untuk program makan bergizi gratis," pungkasnya.yudhi
Editor : Redaksi