Peringati Hari Jantung Sedunia, RSUD Kenalkan BHD

PONOROGO (Realita)- Peringatan Hari Jantung Sedunia (World Heart Day ) tahun 2021, diperingati meriah oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo. 

Selain menggelar senam bersama, rumah sakit plat merah ini juga melakukan sosialisasi deteksi dini penyakit jantung, hingga pengenalan metode Bantuan Hidup Dasar (HBD), guna pertolongan bagi kasus jantung berhenti mendadak bagi masyarakat umum.

Baca Juga: Tekan Angka Fatality Penyakit Jantung, RSH Ponorogo Luncurkan Aplikasi Detak-C

Dokter spesialis jantung RSUD dr Harjono, dr. Anna Budiarti, Sp.JP., FIHA mengatakan, sebagai silent killer nomor satu di Indonesia, masyrakat perlu mengetahui pentingnya BHD. Pasalnya, kematian akibat kasus jantung berhenti berdetak atau yang akrab disebut Angin Duduk, dipicu faktor terlambatnya dalam pemberian pentolongan pertama." Ya mayoritas karena terlambat. Masyarakat kita awam dengan BHD. Untuk itu penting untuk diketahui. Penyakit jantung bisa mengancam siapa saja. Dan siapa saja bisa menjadi panyelamat. Untuk itu kita beri tahun teknis -teknis BHD itu apa saja," ujarnya, Jumat (15/10).

Baca Juga: Dimakamkan Siang Ini, Ekonom Faisal Basri Meninggal karena Serangan Jantung

Anna menyebut, dalam BHD Jantung ada 10 teknik pertolongan. Antaralain, menilai tingkat kesadaran korban, panggil bantuan, cek nadi (<10 detik) jika korban tak sadar (dewasa : Arteri Karotis) dan ( anak : Arteri Brakhialis),  lakukan kompresi (penekanan dada) 30 kali, bersihkan jalan napas, buka jalan napas/ tengadahkan kepala, berikan ventilasi/ bantuan napas -> 2 kali tiupan, ulangi lagi kompresi 30 kali (bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit), lakukan evaluasi (setelah/ setiap 5 siklus atau 2 menit), atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas ada kuat ( frekuensi napas > 12 kali/ menit)." dalam pemberian kompresi dewasa dua tangan, balita satu tangan, bayi dua jari," ungkapnya.

Cilegon dalam

Sementara itu, Direktur RSUD Dr Harjono Ponorogo dr Made Jeren berharap, sebagai salah satu pemicu kematian paling tinggi Indonesia, masyarakat diminta untuk lebih menyayangi jantungnya dengan pola hidup sehat dan menjauhi rokok.

Baca Juga: Antisipasi Gagal Ginjal Anak, Pemkot Surabaya Perketat Pengawasan Jajanan Sekolah

" Semua rentan beresiko. Untuk itu mari jaga jantungmu untuk hidup lebih sehat. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait penyakit kardiovaskular dan pentingnya menjaga kesehatan jantung kita," pungkasnya.lin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru