Miris, 100 Lebih SD di Ponorogo Rusak Sedang dan Barat

PONOROGO (Realita)- Tak hanya SDN 2 Karangpatihan Kecamatan Pulung yang kondisinya rusak parah, ratusan unit sekolah dasar di Kabupaten Ponorogo saat ini kondisinya serupa. Minimnya anggaran perbaikan diklaim menjadi pemicu menumpukanya sekolah rusak di Bumi Reyog. 

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo Imam Muslihin. Ia mengatakan dari 568 SD negeri di Ponorogo, 100 unit sekolah dalam kondisi rusak, bahkan 10 diantaranya rusak berat.

Baca Juga: Urai Polemik One Way, Bupati Ponorogo Kembalikan Jadi Dua Arah Lagi

 " Kondisi rusak sedang sampai berat 100 lebih. Untuk rusak berat ada 10% ," ujarnya, Rabu (19/01/2022). 

Imam mengaku, keterbatasan anggaran dari pemerintah membuat pihaknya tidak maksimal dalam memperbaiki sekolah yang rusak. Ia mengaku tahun ini saja hanya 8 unit SD rusak yang dapat diperbaiki dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik, dan Dana Alokasi Umum (DAU) mencapai Rp 8 miliar. Hal ini imbas dari program digitalisasi sekolah yang diprioritaskan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan pengadaan Chromebook 1.125 unit senilai Rp 11 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus ( DAK).

Baca Juga: 3 Minggu Sumbang PAD Ponorogo Rp 360 Juta, Pasar Malam Aloon-Aloon Diperpanjang

" Tahun 2022 ini, total DAK dan DAU ada Rp 19 M. Tapi dari pemerintah pusat tahun ini digitalisasi sekolah diprioritaskan dananya mencapai Rp 11 miliar, sehingga untuk rehab fisik hanya Rp 8 miliar saja," akunya. 

Imam mengaku, 8 unit SD yang diperbaiki mengalami kerusakan sedang dan berat. Perbaiki meliputi perbaikan ruang kelas, ruang guru, perpus, dan pembangunan jamban.

Baca Juga: Soal Joglo Anies Baswedan, Ini Jawaban Pemkab Ponorogo

"Ada yang terima Rp 200 juta ada yang Rp 1 miliar, tertantung kerusakan. Posisi tesebar di beberapa kecamatan," pungkasnya.znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru