3 Cara Membuat Catatan Keuangan Pribadi

MEMBUAT catatan keuangan pribadi penting dilakukan untuk mengelola keuangan. Catatan keuangan memungkinkan Anda bisa mencapai tujuan keuangan secara terencana. Pada prinsipnya, catatan keuangan pribadi memuat sumber penghasilan dan besarannya, kemana saja penghasilan tersebut dibelanjakan, alokasi kebutuhan di masa mendatang, dll. Dengan membuat catatan keuangan pribadi, maka Anda bisa mengecek kondisi finansial dengan lebih mudah dan cepat. Lantas, bagaimana cara membuat catatan keuangan pribadi?

Inilah 3 Cara Membuat Catatan Keuangan Pribadi

1. Membuat Catatan Arus Kas

Arus kas merupakan catatan keuangan yang isinya mengenai keluar masuknya uang yang Anda kelola. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan membuat catatan ini. Salah satu manfaatnya adalah bisa mengidentifikasi pemasukan serta pengeluaran rutin. 

Selain itu, arus kas juga memungkinkan Anda dapat mengidentifikasi berbagai sumber pemasukan, baik yang rutin atau tidak rutin. Manfaat selanjutnya adalah bisa membantu Anda untuk menyusun tujuan keuangan serta memberikan gambaran mengenai cara untuk mencapai tujuan keuangan tersebut. 

Beberapa hal yang harus Anda catat dalam laporan arus kas tersebut adalah arus kas masuk, arus kas keluar, dan arus kas bersih. Catatan arus kas masuk berisi mengenai besaran gaji bulanan atau pendapatan utama serta pendapatan sampingan. Pendapatan sampingan tersebut dapat berupa pendapatan dari bonus, side job, tunjangan hari raya (THR), pendapatan bunga, dividen saham, dll.

Arus kas keluar terdiri dari catatan pengeluaran tetap, seperti premi asuransi, tabungan dan investasi, cicilan kredit pemilikan rumah (KPR), cicilan kredit tanpa agunan (KTA), cicilan kredit kendaraan bermotor (KBB), uang sekolah anak, dll. Selain itu, arus kas keluar juga berisi pengeluaran tidak tetap, seperti biaya liburan, tagihan listrik, biaya rumah tangga, dll. Sementara itu, laporan arus kas bersih disebut juga dengan net cash flow, yaitu selisih antara arus kas masuk dengan arus kas keluar. 

2. Membuat Catatan Neraca

Membuat catatan neraca sama pentingnya dengan membuat catatan arus kas. Manfaat yang diperoleh dengan membuat catatan neraca diantaranya adalah bisa membantu seseorang untuk mengetahui nilai kekayaan dan utang yang dimiliki. Selain itu, catatan neraca juga dapat menjadi sarana untuk membantu menentukan tujuan keuangan ke depan dan mengevaluasi posisi keuangan. 

Beberapa pos yang harus ada dalam catatan neraca adalah aset, utang, dan nilai kekayaan bersih. Catatan mengenai aset dapat berupa aset likuid, seperti deposito, tabungan, dan rekening koran. Selain itu, ada pula aset investasi berupa reksadana, saham, surat utang, uang kripto, dan dana pensiun. Aset juga dapat berupa aset pribadi seperti mobil, rumah, koleksi tas mahal, koleksi seni, dll.

Catatan mengenai utang terdiri dari utang jangka pendek seperti utang kartu kredit dan KTA. Ada juga utang jangka panjang, seperti KPR, KKB, serta kredit investasi. Sementara itu, nilai kekayaan bersih disebut juga dengan net worth yang merupakan selisih antara aset yang dikurangi dengan total utang.

3. Menggunakan Aplikasi Catatan Keuangan

Membuat catatan keuangan pribadi kini bisa dilakukan dengan lebih mudah sejak kehadiran berbagai macam aplikasi catatan keuangan. Aplikasi tersebut siap menjadi asisten Anda dalam mengatur keuangan bulanan atau tahunan. Nah, salah satu aplikasi catatan keuangan yang direkomendasikan untuk Anda adalah Senyumku. Aplikasi Senyumku merupakan produk tabungan digital dari PT Bank Amar Indonesia Tbk. yang telah mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Aplikasi Senyumku telah didukung dengan aneka fitur canggih yang siap memaksimalkan pengelolaan keuangan Anda. Aplikasi Senyumku juga didukung oleh sistem AI yang super canggih, sehingga memungkinkan Anda bisa menganalisa kebiasaan finansial serta membantu mengelola keuangan dengan bijak. Bukan hanya berperan sebagai aplikasi tabungan digital saja, Senyumku juga merupakan aplikasi pencatat keuangan yang siap membantu Anda untuk melacak seluruh pemasukan serta pengeluaran.

Itulah beberapa cara membuat catatan keuangan pribadi. Dengan membuat catatan keuangan pribadi, maka diharapkan bisa membantu Anda untuk mengendalikan pengeluaran agar tidak melebihi jumlah pemasukan. Dengan begitu, maka kondisi finansial Anda bisa lebih stabil dan terhindar dari berbagai risiko yang merugikan.

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Penderita Diabetes, Hindari Sayuran Ini!

 JAKARTA- Dikutip dari laman Live Science, sebuah tinjauan dalam Jurnal Nutrition menemukan bahwa diet rendah karbohidrat amat cocok bagi penderita …