DPRD Lamongan Desak Pemerintah segera Atasi Kelangkaan Minyak Goreng

LAMONGAN (Realita)- Sekretaris Komisi B DPRD Lamongan, Anshori, sangat prihatin dengan kondisi masyarakat yang sedang menghadapi ketidakpastian penyelesaian kelangkaan minyak goreng dan kedelai.

Politikus Parti Gerindra ini miris melihat masyarakat yang terus mendapatkan masalah akibat kebijakan pemerintah pusat yang merugikan rakyat, khususnya mereka dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.

Baca Juga: Polda Jatim Tertibkan Pelaku Penyalahgunaan BBM dan LPG Bersubsidi, Pertamina Beri Apresiasi

"Kondisi tidak pasti ini harus segera diakhiri, jangan sampai rakyat semakin menderita akibat pandemi Covid-19 yang tidak kunjung berakhir, ditambah masalah kelangkaan minyak goreng dan kedelai juga tidak kunjung diselesaikan," ungkap Anshori kepada awak media, Kamis (24/2/2022).

Anshori mengaku mendapatkan keluhan dari masyarakat yang sulit mendapatkan stok minyak goreng. Bahkan stok tempe dan tahu juga mulai susah didapatkan dipasaran, alias mulai langka.

"Kami menagih janji Pemkab Lamongan yang berjanji akan melakukan operasi pasar. Namun sampai saat ini janji tersebut dilaksanakan. Kami meminta segera dilaksanakan," tegasnya.

Baca Juga: Hadi Prawiro Tjandra, Pengusaha Minyak Goreng Tak ber-SNI Dituntut 5 Bulan Penjara

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, Moh. Zamroni membenarkan bahwa sampai saat ini stok minyak goreng dan kedelai di Lamongan belum stabil. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi.

"Belum mas. Sampai saat ini masih belum stabil. Karena pasokan dari produsen dan distributor masih belum lancar. Sesuai dengan hasil rapat dengan Satgas pangan kemaren. Pemerintah Provinsi dan Pemkab diminta mengawal langsung, dengan melihat ketersedian di seluruh pasar masing-masing untuk dilaporkan ke satgas pangan Provinsi untuk evaluasinya," jelas Zamroni.

Zamroni menegaskan bahwa, pihaknya setiap hari melakukan pemantauan di pasar, guna mengetahui secara pasti perkembangan di lapangan. "Stoknya masih minim, masih belum memenuhi kebutuhan di tingkat pedagang," tegasnya.

Baca Juga: Penjualan Minyak Goreng Menurun 11 Persen

Berbeda dengan itu, Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Lamongan, Suhartono mengatakan bahwa saat ini stok kedelai masih terkendali, yang tidak stabil pasokannya hanya minyak goreng.

"Kedelai di Lamongan masih normal. Minyak goreng belum stabil, per hari ini stok minyak goreng curah harga Rp 18 ribu kosong, minyak goreng kemasan masih ada stok 0,49 ton dengan harga Rp 21 ribu," kata Suhartono.def

Editor : Redaksi

Berita Terbaru