Pemkot Madiun Kembalikan Jalan Bogowonto ke Konsep Medioen Tempo Dulu

MADIUN (Realita) - Kota jasa, itulah kekayaan yang harus terus digali Pemerintah Kota Madiun untuk memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satunya dengan membuat spot-spot wisata buatan guna menarik wisatawan berkunjung ke Kota Pendekar.

Tahun ini, Pemkot Madiun bakal memoles kawasan jalan Bogowonto yang berada tepat di selatan Alun-Alun Kota Madiun. Gambarannya, sepanjang jalan Bogowonto bakal dirombak kembali seperti nuansa Madiun tempo dulu pada era tahun 80 an. Nantinya terdapat kereta api dengan empat gerbong berdiri di rel yang sudah ada sejak jaman dulu.

Baca Juga: Jalur Zonasi PPDB SMP di Kota Madiun Berubah, Ini Kata Dindik

Kereta api ini tidak mengangkut penumpang, melainkan hanya ditaruh di bantalan rel sepanjang 90 meter di depan toko jalan Bogowonto. Pun nantinya, didalam gerbong kereta didesain untuk kuliner khas Madiun. Saat ini, progres pembangunan jalan Bogowonto masih dalam tahap sosialisasi dengan pemilik toko-toko disekitarnya. Termasuk juga pengerukan aspal yang dibawahnya terdapat rel kereta api.

Gambaran konsep pembangunan jalan Bogowonto. ISTGambaran konsep pembangunan jalan Bogowonto. IST

“Saat ini kita tahap sosialisasi dengan toko-toko disekitarnya. Dan mereka semua mendukung dengan program ini. Pasti nanti toko disekitar sini semakin ramai,” kata Walikota Madiun, Maidi, Selasa (8/3/2022).

Baca Juga: Golkar Berikan Apresiasi, di Tangan Maidi Kota Madiun Tambah Bagus

Tidak hanya menaruh gerbong lokomotif, namun toko-toko disekitarnya juga bakal dipoles menyerupai tahun 1980. Sehingga pengunjung benar-benar dapat menikmati suasana tempo dulu disekitar jalan Bogowonto.

“Toko-toko ini akan kita poles juga dan seperti Madiun tempo dulu. Mereka malah senang, karena ini akan ramai. Nanti gerbongnya berhadap-hadapan dengan toko. Jadi tokonya semakin ramai,” ujarnya.

Proyek ini, lanjut Maidi, akan rampung sekitar tiga bulanan. Untuk menyelesaikan pembangunan tersebut, Pemkot tidak mengeluarkan duit banyak dari APBD. Hanya sekitar Rp 500 juta guna pengaspalan maupun pernak-pernik lampu. Menurutnya, anggaran yang digunakan kebanyakan berasal dari corporate social responcibility (CSR) PT INKA dan PT KAI.

Baca Juga: Ruang Satu Kota Madiun, Pergi Untuk Kembali

Gambaran konsep pembangunan jalan Bogowonto. ISTGambaran konsep pembangunan jalan Bogowonto. IST

"Kita kerjasama dengan KAI dan INKA. Kalau dari Pemkot sendiri anggarannya sekitar Rp 500 juta untuk pengaspalan sama lampu-lampu. Optimalnya dari CSR. Gerbongnya INKA, relnya KAI,” jelasnya.adv

Editor : Redaksi

Berita Terbaru