MINDANAO- Di usia yang baru 13 tahun, siswi SMP ini dipaksa menikah dengan pria yang usianya 35 tahun lebih tua. Dapat KTP saja belum, siswi SMP ini justru harus jadi ibu sambung bagi anak-anak pria yang menikahinya.
Mirisnya lagi, sang suami malah bangga punya istri yang seumuran dengan anak-anaknya.
Baca Juga: Dewi Perssik Tegaskan Cerai dari Saipul Jamil karena Suka Lelaki
Diketahui, pernikahan anak di bawah umur memang selalu jadi momok yang tak ada habisnya.
Anak-anak yang tak memiliki daya melawan orang dewasa selalu menjadi korban. Masa muda mereka yang begitu berharga dikorbankan atas nama agama atau masalah ekonomi keluarga.
Meski terdengar salah, masih saja ada beberapa kelompok orang yang membenarkan pernikahan anak di bawah umur.
Dikutipp dari Daily Mirror Senin (7/3/2022) pernikahan anak di bawah umur ini terjadi di Provinsi Mindanao, Filipina.
Pengantin wanitanya adalah seorang siswi SMP yang baru saja genap berusia 13 tahun. Siswi SMP tersebut diduga berasal dari keluarga yang kurang mampu di Provinsi Mindanao, Filipina.
Baca Juga: Kontroversi Dalai Lama Cumbu dan Minta Bocah Laki-laki Menghisap Lidahnya
Sementara itu, pengantin pria yang menikahinya adalah seorang petani berusia 48 tahun bernama, Abdulrzak Ampatuan.
Abdulrzak Ampatuan secara sadar tahu bahwa pengantin wanita yang ia nikahi memiliki selisih umur 35 tahun dengannya. Diketahui, siswi SMP ini adalah istri kelima Abdulrzak Ampatuan.
Meski demikian, dalam dalihnya, Abdulrzak Ampatuan mengaku menikah atas persetujuan orang tua mempelai.
Melansir Daily Mirror, Abdulrzak Ampatuan bahkan tak merasa bersalah sama sekali menikahi gadis di bawah umur. Sebaliknya, petani ini malah bangga bisa menjadikan siswi SMP ini sebagai istri kelimanya.
Baca Juga: Emon Predator Seks yang Sodomi 120 Anak di Sukabumi, Bebas sejak Februari lalu
Sebab, usia sang istri nyatanya sebaya dengan anak-anaknya dari istri Abdulrzak Ampatuan yang lain.
Pernikahan anak di bawah umur, siswi SMP dengan pria berusia 48 tahun di Filipina. “Saya bahagia telah menemukannya dan menghabiskan hari-hari bersamanya untuk merawat anak-anak saya,” ungkap Abdulrzak Ampatuan.
Abdulrzak Ampatuan bahkan berencana memiliki anak lagi bila sang istri telah menginjak usia 20 tahun. Sambil menunggu, ia bersedia menyekolahkan sang istri hingga lulus dan menunggunya hingga siap memiliki anak.mir
Editor : Redaksi