H. Beceng: Fitnah Lebih Kejam dari Membunuh

 

JAKARTA (Realita)- Beredarnya video terkait kegiatan reses salah satu Anggota Dewan dari Fraksi Partai Golkar HR. Khotibi Achyar, S.IP. di media sosial mengundang perhatian cukup warga khususnya dimana acara itu berlangsung yaitu tepatnya di wilayag RW 06 Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat beberapa hari lalu. 

Baca Juga: Ketua DPRD Kotabaru Mulai Rangkaian Reses Tahap I Tahun 2024 

Beredarnya video rekaman kegiatan reses HR. Khotibi Akhyar, S. IP di RW. 06  yang di unggah oleh seseorang yang tidak diketahui maksud dan tujuannya akhirnya yang bersangkutan angkat bicara. 

HR. Khotibi Achyar atau lebih dikenal di kalangan masyarkat dengan sebutan Haji Beceng putra betawi asli kelahiran Jakarta yang berasal dari Bambu Larangan Cengkareng saat di konfirmasi terkait tanggapannya melalui sambungan telepon seluler. 

"Ada tigal hal yang rekan-rekan media harus tau," ujarnya H. Beceng  kepada Realita.co, Kamis (10/3/2022).

Masih sambung keterangannya, Pertama, rencana awal kegiatan reses berada di wilayah RT. 01/RW. 06 Kelurahan Semanan, akan tetapi lokasi saat itu tidak memungkinkan, dikarenakan adanya genangan air akibat hujan deras diwilyah tersebut sehingga, atas inisiatif dari para konstituennya dialihkanlah ke sekolah terdekat tanpa ada pemberitahuan ke pihaknya.

"Sekretaris pribadi saya saat kegiatan itu berlangsung memang datang terlambat, dan saya katakan kepada warga yang hadir, ayo.. kita mulai saja acaranya agar cepat selesai, karena saya masih ada agenda lainnya," terang Beceng. 

Kedua, adanya kesalahan teknis terkait pemasangan spanduk, Saya tidak menyadarinya, karena saat itu posisi saya duduk membelakangi spanduk dan saat itu saya sedang mendengarkan aspirasi dari sejumlah warga, yang dihadiri juga para Ketua RT, Ketua RW, Tokoh masyarakat, serta tokoh pemuda.

Saat acara tersebut  berlangsung, warga tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah

Baca Juga: Haji Ipul Serap Aspirasi Masyarakat di Pedesaan

"Bahkan, ada narasi ditulis terjadi kerumunan, jika saat itu terjadi kerumunan, pastinya acara yang sedang berlangsung akan dibubarkan, oleh pihak terkait," ujar Beceng lagi. 

Ketiga, adanya opini yang berkembang yang dianggap sebuah berita dari beberapa media online, menyebutkan dirinya lebih banyak bernyanyi dan berjoget dibandingkan melakukan sosialisasi Perda, ini fitnah. Memang benar saya bernyanyi karena itu bagian dari bakat saya, tetapi, itu dilakukan setelah semua kegiatan selesai dan saya sudah banyak menyerap aspirasi dari warga masyarakat di wilayah RW 06 Semanan. 

"Menurut saya, hal ini bernuansa politis karena ada pihak-pihak yang sengaja menjelek-jelekkan saya dengan mencari sisi lemahnya dalam setiap kegiatan Saya," sesalnya. 

Hal ini tidak sesuai dengan UU No. 40 tahun 1999 Pasal 5 yang mengatakan, Seorang Wartawan menyajikan berita secara berimbang dan adil, mengutamakan kecermatan dari kecepatan serta tidak mencampur adukkan fakta dan opini", imbuhnya.

Terkait dengan anggaran reses dan sosialisasi dihadapan Dapilnya, Haji Beceng menambahkan mengunakan anggaran sendiri, tidak mengunakan dana APBD DKI Jakarta.

Baca Juga: Laksanakan Reses Tahap I Tahun 2024, Arbani Datangi 7 Desa di 2 Kecamatan

"Dimana salahnya dan saya juga telah melapor ke Sekwan dengan adanya pemberitaan yang seolah-olah ingin menjatuhkan dirinya," bebernya. 

Saya memang belum mengambil sikap atas kejadian pemberitaan dan video yang beredar di beberapa media karena masih memberikan waktu, terlebih kepada orang pertama yang membuat video tersebut," pungkas Beceng dalam sela-sela wawancara.

Di tempat terpisah Mulyadi warga RW 06 ketika di minta menerangkan saat dirinya bersama warga lainnya menghadiri agenda reses dan sosialisasi.

"Acaranya mpe kelar kok bang, warga bubar juga rapi dan tertib," ungkap Mulyadi.tom

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Wartawan Senior Salim Said Wafat

JAKARTA - Kabar duka datang dari dunia pers dan perfilman Indonesia. Wartawan senior dan tokoh perfilman Indonesia Salim Said meninggal dunia. Dilansir …