BPJAMSOSTEK Kerja Keras Melindungi Ojol yang Riskan Kecelakaan

SIDOARJO (Realita) - Prihatin atas tingginya angka kecelakaan yang dialami driver ojek online (ojol), terlebih masih banyak ojol yang belum paham pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Surabaya Rungkut getol menggelar sosialisasi program pada para pekerja jalanan ini. 

Bekerjasama dengan komunitas ojol RESREK Nusantara dan KBOS (Kuda Besi Online Sidoarjo) Nusantara, Sabtu (12/3/2022) kemarin BPJAMSOSTEK Surabaya Rungkut menggelar sosialisasi program di Warkop Berland, Jalan KH Ahmad Dahlan No.22 Desa Lebo, Sidoarjo. Selain secara langsung yang dihadiri sekitar 80 ketua komunitas ojol se-Jatim, kegiatan ini juga diikuti secara online. 

Baca Juga: Warga KTP Surabaya Gunakan BPJS Tidak Aktif, Dinkes: Sejak Maret 2023 Pindah Domisili ke Madura

Kepala BPJAMSOSTEK Surabaya Rungkut Rudi Susanto, didampingi Kepala Bidang Kepesertaan Novaria Sulistiyo, mengatakan, sangat berharap seluruh ojol terlindungi program BPJAMSOSTEK, mengingat pekerjaan mereka sangat riskan kecelakaan.

Disampaikan, masih banyak pengemudi ojol yang belum tercover BPJAMSOSTEK. Padahal, iurannya sangat ringan, cuma Rp 16.800,- per bulan untuk perlindungan kecelakaan kerja dan kematian, tapi manfaatnya sangat besar.

 

Disebutkan contohnya yang dialami Agung, ojol yang mengalami kecelakaan pada Nopember tahun lalu dan kini masih dirawat di Rumah Sakit Siloam Surabaya, dengan biaya pengobatan dan perawatan yang sementara ini sudah mencapai Rp 1,3 miliar. 

"Seluruh biaya pengobatan dan perawatan Agung ditanggung tanpa batas oleh BPJAMSOSTEK sampai dinyatakan sembuh oleh rumah sakit, karena Agung peserta aktif BPJAMSOSTEK. Coba bayangkan bagaimana kalau Agung bukan peserta BPJAMSOSTEK," ujarnya. 

Tanggung jawab BPJAMSOSTEK tidak hanya sebatas biaya rumah sakit itu saja, tapi setiap bulan juga memberikan uang Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) Agung pada istrinya untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Karena itu, Rudi menekankan pada para driver ojol untuk daftar BPJS Ketenagakerjaan. "Yakinlah program ini sangat baik, melindungi seluruh pekerja dari resiko sosial ekonomi akibat resiko kerja.  Dan kami yakin semuanya mampu bayar iuran yang hanya Rp 16.800,- per bulan, yang tidak sebanding dengan biaya pengobatan yang cukup mahal," tandasnya. 

Baca Juga: Ribuan Pengurus RW di Ponorogo Dijamin BPJS Ketenagakerjaan Tahun Ini

Selain memaparkan itu, dalam kegiatan ini dijelaskan pula bila kecelakaan kerja itu mengakibatkan peserta meninggal dunia yang santunannya sebesar Rp 48 juta, jika meninggal dunia biasa santunannya Rp 42 juta, dan adanya beasiswa 2 anak mulai TK sampai Perguruan Tinggi yang totalnya bisa mencapai Rp 174 juta. 

Dalam kegiatan ini juga disertai dengan testimoni Wahyu Triatna, mantan Komandan Relawan Unit Reaksi Cepat (URC) Surabaya yang pernah mengalami kecelakaan kerja dan kini masih aktif sebagai driver Gojek.

"Tiga tahun lalu saat sedang mengantar pelanggan di kawasan Benowo dekat Gresik, saya ditabrak anak-anak muda yang sedang balapan liar. Akibatnya, tulang bahu saya patah," ujar Wahyu sembari buka baju dan menunjukkan bahu kanannya yang masih terlihat bekas dioperasi.

Akibat musibah kecelakaan kerja itu, Wahyu menjalani perawatan di RS Orthopedi di kawasan perumahan Citraland Surabaya. Selain rawat inap, dia juga harus menjalani pemulihan hingga lebih dari setahun. "Total biaya rumah sakit waktu itu mencapai Rp 80 juta, dan semuanya ditanggung BPJAMSOSTEK," ujar pria umur 60 tahun ini. 

Dari pengalamannya itu, Wahyu mengaku prihatin bila mengetahui ada rekan sesama ojol belum daftar BPJS Ketenagakerjaan. Dan, "Saya tambah sedih jika teman ojol yang mengalami kecelakaan tidak punya kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan," tuturnya dengan nada serius.

Baca Juga: Bank Jatim - BPJamsostek Bersinergi Dukung Kesejahteraan 12.000 Pekerja Rentan

Karena itu, Wahyu mengaku dalam setiap kesempatan selalu mengingatkan ojol yang belum daftar BPJAMSOSTEK untuk segera daftar. "Mengingatkan teman untuk daftar, ini yang terbaik yang bisa kita lakukan untuk membantu sesama teman," lanjut Wahyu.

Menurutnya, masih banyaknya ojol yang belum daftar BPJS Ketenagakerjaan bukan karena tidak mampu, tapi karena mereka butuh penjelasan secara detail tentang manfaat program BPJS Ketenagakerjaan.

Masih banyaknya ojol yang belum daftar BPJS Ketenagakerjaan terbukti dalam forum ini. Ketika Wisnu dari BPJAMSOSTEK Surabaya Rungkut bertanya siapa yang sudah daftar, hanya 7 ojol  yang mengangkat tangan. Namun, usai sosialisasi, dalam kegiatan banyak yang langsung minta dan mengisi formulir daftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK. 

Novaria Sulistiyo mengatakan, selain mendaftarkan diri, para ketua dan perwakilan komunitas yang hadir di acara ini diharapkan juga menyampaikan informasi yang didapat kepada komunitas masing-masing. "Tolong sampaikan info manfaat program BPJAMSOSTEK ini kepada komunitas, supaya mereka juga paham dan melindungi diri dengan jaminan sosial ketenagakerjaan," tutup Nova.gan

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Sedang Wudhu, Tangan Digigit Buaya

KOBAR- Nasib naas menimpa warga Desa Tanjung Terantang Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kotawaringin Barat (Kobar), disambar buaya saat mengambil air wudhu di …