PONOROGO (Realita)- Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Ponorogo, Selasa (15/03/2022) sore kemarin. Membuat tanggul sungai di Dukuh Glagahan RT 02 RW 03 Desa Maguhan Kecamatan Sambit jebol.
Baca Juga: 3,5 Tahun Rilis Pimpin Ponorogo, Ini Capaian UHC Bumi Reog
Bahkan akibat jebolnya anak sungai DAS Solo ini, membuat tembok dapur rumah Sulami (64) warga setempat ambrol dengan sepanjang 5-7 meter.
Anak korban Destri Ana (23) mengatakan, kejadian jebolnya tembok rumahnya terjadi pada pukul 15.30 sore kemarin. Hal ini dipicu hujan deras yang membuat debit air sungai di belakang rumahnya meluap hingga menjebolkan tanggul sungai yang berjarak 100 meter. Derasnya air sungai yang meluber dari tanggung yang jebol, langsung menyapu rumahnya. Bahkan air bercampur lumpur di dalam rumah mencapai tinggi 1 meter.
" Kemarin sore kejadiannya. Sungai dibelakang ini tanggulnya jebol. Air langsung masuk ke rumah. Saya dan ibu serta anak saya yang baru berumur (4) tahun terjebak di dalam rumah. Tidak bisa kemana-mana. Karena airnya deras. Akhirnya kami ditolong pemuda sini diselamatkan, takut rumahnya ikut ambruk," ujarnya.
Baca Juga: 3,5 Tahun Pimpin Ponorogo, Ini Capaian Rilis
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang melihat rumah Sulami yang roboh, akibat terjangan air bah sungai Maguan, langsung memberikan bantuan sembako. Pihaknya pun berencana akan membangun tanggul darurat disejumlah titik tanggul jebol di Ponorogo, akibat intensitas hujan yang tinggi saat ini.
" Ini memang rumit ya, tidak hanya Maguan, ada Bajang Balong juga tadi malam jebol. Ini karena tidak ada pengerasan ditanggul-tanggul itu. Sehingga banyak yang berpotensi seperti ini. Sehingga kami bersama BPWS Solo bersama sama, agar tidak hanya menangani ketika jebol saja, tapi talud yang kirsis-krisis itu kita tangani bersama-sama," ujarnya.
Baca Juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas
Kang Giri mengaku, solusi terbaik saat ini, untuk mengatasi banyaknya tanggul sungai yang jebol di Ponorogo, dengan membangun Bronjong Sungai.
" Bronjong yang menjadi solusi paling tepat, sederhana, dan paling kongkrit. Melihat curah hujan yang tinggi saat ini. Kalau kita menunggu tanggul pengeras dan yang lain, saya pikir tidak nyampek. Bagaimana ada bronjong di tanggul-tanggul yang erosi. Selain juga ada upaya normalisasi sungai," pungkasnya.znl
Editor : Redaksi