LAMONGAN (Realita) - Insiden patahnya jembatan Ngaglik, Lamongan pada ruas jalan nasional, 29 maret 2022 lalu menjadi perhatian khusus. Pasalnya tahun ini mudik lebaran sudah diperbolehkan, sehingga Mentri PUPR tinjau langsung perbaikan jalan yang di targetkan H-10 sebelum lebaran harus sudah selesai.
Peninjauan perbaikan jembatan tersebut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, didampingi oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. Mentri PUPR Basuki Hadimoljono menegaskan, insiden pada jembatan Ngaglik bukan ambles melainkan patah, yang diakibatkan kelebihan muatan.
Baca Juga: Jembatan "Krowak" Ponorogo Ditambal Sulam, Akademisi: Perlu Uji Lab Tes Kekuatan
“Patahnya jembatan bukan karena tidak dirawat, karena kita juga sudah cek semua dalam kondisi baik. Cuma beban kendaraan yang lewat melebihi standart jembatan yang di bangun,” tutur Basuki Hadimuljono.
Pengerjaan perbaikan jembatan Ngaglik saat ini didasarkan pada Standar Nasional Indonesia (SNI) yang baru yakni dengan standart beban 50 ton, sedangkan sebelumnya, pembuatan jembatan Ngaglik masih menggunakan SNI yang lama yakni tahun 1979, dengan kapasitas 35-40 ton.
Namun, Basuki menegaskan, dengan pembaruan pembuatan jembatan berdasarkan SNI yang baru, tidak untuk diartikan kendaraan odol boleh melintas. Perbaikan jembatan Ngaglik telah melewati proses utama yaitu pemasangan 5 girder. Selanjutnya memasuki tahap pemasangan plasma dan pengerjaan atas.
“Nanti ini akan ada beda tinggi antara yang ditengah dan di pinggir. Tapi, ini nanti akan kita tututp dulu supaya rata, nanti habis lebaran akan diganti semua,” kata Basuki.
Pengerjaan perbaikan jembatan akan melalui dua tahap. Selain itu, sebelum dapat dilintasi kembali, jembatan Ngaglik akan di lakukan uji beban sebanyak dua kali, secara teknis dan dinamis. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui frekuensi getaran jembatan.
Baca Juga: Perbaikan Jembatan Ambles di Lamongan, Ditargetkan Selesai H-10 Lebaran
“Ini mudah-mudahan H-10 lebaran sudah bisa dibuka, yang artinya sudah selesai, sudah mulus, sudah normal untuk di open traffic sekitar tanggal 22 April,” ujar Basuki.
Percepatan pengerjaan jembatan Ngaglik ini untuk menyambut antusiasme masyarakat mudik lebaran yang setelah dua tahun tidak dapat mudik. Namun, Basuki yang melihat langsung ke lokasi menyayangkan atas keberadaan kendaraan bermuatan berat yang masih melintas di ruas jalan jembatan Ngaglik.
“Sabar sedikit lah untuk tanggal 7-22 April ini, ini juga untuk kita lebih aman, coba lihat kalau sekarang kendaraan berkapasitas berat masih lewat ini mengkhawatirkan” jelas Basuki
Meskipun demikian Basuki tidak melarang untuk ditutup total, sehingga pengendara bermotor dan mobil kecil masih diperbolehkan lewat.
Baca Juga: Polda Jatim Libatkan Beberapa Polres, Atur Lalin Dampak Jembatan Ambles di Lamongan
Sedengankan, terkait pengalihan jalur kendaran menuju jalur kabupaten yang berimbas pada kerusakan di beberapa ruas jalan, Basuki menegaskan bahwa hal tersebut resiko yang harus ditanggung bersama akibat kondisi darurat.
“Ini kan keadaan darurat, terus lewat mana kalau tidak lewat jalur situ,” pungkas Basuki. Hum/Def
Editor : Redaksi