SIDOARJO (Realita) - Sungai di desa Pilang, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dipenuhi sampah. Diduga hal ini disebabkan masih banyaknya masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan. Kemungkinan kedua hal itu disebabkan banyak masih banyaknya desa yang tidak memaksimalkan fungsi TPS yang selama ini sudah banyak dibangun di desa-desa.
Realita.co mencoba mewawancarai beberapa narasumber, beberapa diantaranya mengaku terlalu berat dengan iuran dari desa, beberapa desa memungut sekitar Rp 20 ribu per rumah untuk operasional TPS.
Baca Juga: Rayakan Hari Bumi 2024, PLN dan WRI Indonesia Lanjutkan Kolaborasi Strategis untuk Hadirkan Produk H
"Mahal pak iurannya, kita kan punya pekarangan sendiri, ya kita bakar di pekarangan kita sendiri saja" jelas salah satu narasumber.
Adanya tumpukan sampah di suatu lokasi belum tentu sampah di masyarakat sekitar situ banyak diantaranya merupakan sampah dari pengguna jalan yang dibuang saat malam atau dini hari" imbuh narasumber.
Baca Juga: Kolaborasi Cargill dan Petani Lokal Dalam Pemantauan Konservasi 10,000 Pohon di Hutan Desa
"Biasanya itu malam-malam ada saja yang buang sampah ke sungai, biasanya pengguna jalan" imbuh narasumber.
Selanjutnya Anas Budi Utama Nazir Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan saat dikonfirmasi Realita.co mengatakan retribusi sampah yang disetor ke kas daerah besarannya cuma Rp 2 ribu, sisanya itu dipakai untuk operasional TPS.
Baca Juga: Sepanjang Jalan Menuju Pasar Mega Asri Kelurahan Sukajadi Timur, Sampah Berserakan
Sebuah preseden buruk bagi Kabupaten Sidoarjo pada peringatan hari bumi yang jatuh pada tanggal 22 April kemarin ternyata masih banyak sungai-sungai di Kabupaten Sidoarjo dipenuhi sampah. Hk
Editor : Redaksi