Jelang Idul Adha, Penjual Sapi di Lamongan Lesu

LAMONGAN  (Realita) - Imbas dari merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak dirasakan oleh para pengusaha sapi di Kabupaten Lamongan, khususnya menjelang hari Raya Idul Adha tahun ini. Wabah itu dirasakan mempengaruhi tingkat penjualan di pasaran yang dirasakan sulit. 

Suratman, seorang peternak sapi peternak di Lamongan mangaku jika menjelang Idul Adha tahun ini dirinya telah menyiapkan 10 ekor sapi. Namun kondisi pasar dirasakan sepi lantaran adanya kekhawatiran dari pembeli terkait hewan kurban ditengah wabah PMK tersebut. 

Baca Juga: Idul Adha 1444 H, PLN Pastikan Layanan dan Pasokan Listrik Nasional Aman

"Saat ini pasar hewan ditutup. Selain itu juga masih ada keraguan bagi calon pembeli, semua alasannya karena PMK. Padahal sapi peliharaan saya tidak ada yang kena penyakit," keluh Suratman, kepada awak media, Selasa (07/06/2022).

Dirinya menambahkan jika penjualan sapi hingga memasuki bulan Selo (Dzulqa'dah) ini belum ada kepastian. Padahal sapi-sapi yang ia pelihara tersebut ditargetkan habis terjual untuk Iduladha.

"Kalau disimpan terus malah ada yang curiga kena penyakit, sedangkan ditawarkan keluar juga belum boleh. Pusing mas," pungkasnya.

Baca Juga: 3.000 Bungkus Daging Kurban Didistribusikan ke Warga

Meski demikian dirinya masih berupaya menjual kembali sapinya ke sesama pengusaha sapi lain untuk menyiasati kerugian yang bakal dialami. Namun usaha tersebut juga dirasakan belum maksimal lantarab pengusaha sapi lain pun merasakan hal yang sama.

"Mungkin para pengusaha sapi lainnya juga dibayang-bayangi hal yang sama, tidak berani nambah populasi, takut merugi. Ksrena harga jual sapi nantinya pun bakal turun drastis mas, bahkan harganya bisa di bawah 10 juta rupiah," ungkapnya. 

Baca Juga: PT. Indocement Tunggal Prakarsa Bagikan Hewan Kurban Untuk Desa Mitra

Secara terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan, Moh. Wahyudi memaklumi atas kondisi sulit yang menerpa para peternak atau kelompok pengusaha sapi di Kabupaten Lamongan. Pihaknya berharap para peternak bisa menahan diri dan tetap melakukan pemantauan serta perawatan secara ekstra terhadap sapi-sapi peliharaannya.

"Kondisi saat ini memang sulit, mohon bersabar untuk sementara waktu. Nanti jika kondisi membaik, sudah pasti akan ada pasar hewan yang dibuka," tuturnya. Def

Editor : Redaksi

Berita Terbaru