SURABAYA- Seorang pria 44 tahun mengalami penis patah saat bercinta dengan posisi woman on top. Jenis kerusakan yang dialami terbilang langka dan dilaporkan oleh para tim dokter urologi dari RS Sanglah Bali dan RS Dr Soetomo Surabaya di jurnal internasional.
Pria yang tidak disebutkan namanya tersebut datang ke unit gawat darurat dengan penis membengkak sejak 3 jam sebelumnya. Pembengkakan terjadi setelah pasien melakukan intercourse dengan posisi woman on top.
Baca Juga: Panjang Hidung Ungkap Ukuran Mr P, Benarkah?
Dilaporkan ada suara 'crack' diikuti pembengkakan di bagian penis. Selain itu, pasien juga mengalami nyeri hebat diikuti dengan hilangnya ereksi seketika itu juga.
Darah keluar dari ujung penis. pasien tidak memiliki riwayat diabetes mellitus, hipertensi, maupun operasi sebelumnya. Hasil pemeriksaan, pembengkakan yang dialami merupakan indikasi ekimosis atau perdarahan di bawah kulit.
Baca Juga: Cemburu Hebat, Marleni Potong Kemaluan Suami yang Sedang Tidur
Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan adanya kerusakan sepanjang 3 cm pada kedua corpus covernosum, bagian penis yang banyak dialiri darah saat ereksi terjadi. Kerusakan yang melibatkan kedua bagian corpus covernosum sekaligus disebut langka karena hanya ditemukan pada 5-14 persen kasus.
Dalam laporannya di International Journal of Surgery Case Reports, tim dokter menyebut posisi tertentu saat bercinta memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penis patah. Termasuk di antaranya adalah woman on top, atau populer juga dengan sebutan cowgirl.
Baca Juga: Nikmatnya Bercinta dengan Posisi Cowgirl
"Sebuah penelitian menyebut patah penis biasanya terjadi ketika wanita berada pada posisi superior. Ini terjadi ketika seluruh berat badan mendarat di penis yang ereksi atau ketika penis yang ereksi menabrak perineum (area antara dubur dengan vagina) wanita," tulis laporan tersebut.
Editor : Redaksi