Catat! 6 Hari Lebaran, 164 Terpapar dan 15 Meninggal Akibat Covid di Ponorogo

PONOROGO (Realita)- Peningkatan kasus terpapar virus Covid-19 kembali terjadi di Kabupaten Ponorogo. Pasalnya, pasca perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah kemarin, ratusan masyarakat Ponorogo terkonfirmasi positif Covid-19, bahkan belasan di antaranya meninggal dunia.

Dari data IG Dinkesjatim, dalam laporan perkembangan kasus covid-19 di Jawa Timur, pada tanggal 13 Mei lalu kasus konfirmasi positif covid di Ponorogo mencapai 3.679 orang dengan 336 orang meninggal. Sedangkan pada 18 Mei kemarin kasus konfirmasi positif di wilayah ini mencapai 3.843 orang dengan 351 orang meninggal. Dengan kata lain selama periode 13 hingga 18 Mei terdapat  164 orang terpapar covid, dan 15 orang meninggal atau bila dirata-rata sehari 2 orang meninggal. Sementara angka kesembuhan dalam 6 hari terakhir mencapai 362 orang. 

Baca Juga: AstraZeneca Akui Efek Samping Fatal Vaksin dan Ini Orang Yang Paling Rentan Terkena

Kepala Dinas Kesehatan ( Dinkes) Ponorogo Rahayu Kusdarini mengatakan kenaikan angka kasus konfirmasi Covid-19 ini, diklaim akibat banyaknya kerumunan masyarakat selama libur lebaran. Ia pun mengingatkan kerumunan masyarakat menjadi titik rawan penularan covid.

" Berkerumun itu beresiko tertular," ujarnya, Rabu (19/05) 

Baca Juga: Urai Polemik One Way, Bupati Ponorogo Kembalikan Jadi Dua Arah Lagi

Irin sapaan akrab Rahayu Kudarini mengaku, pihaknya mengantisipasi terjadinya ledakan kasus pasca lebaran. Dimana lebaran tahun lalu secara nasional kenaikan kasus mencapai 93 persen.

"Belajar dari tahun lalu pemerintah sudah berupaya maksimal agar tidak terjadi ledakan. ketika sudah dimaksimalkan tapi masih ada yang melanggar itu manusiawi menurut kita," ungkapnya.

Baca Juga: 3 Minggu Sumbang PAD Ponorogo Rp 360 Juta, Pasar Malam Aloon-Aloon Diperpanjang

Kendati kenaikan kasus terjadi dalam 6 hari terakhir, namun pihaknya menjamin ledakan kasus tidak terjadi di Ponorogo.

"Tidak ada ledakan kasus sampai saat ini khususnya di Ponorogo. kita sudah berupaya untuk mentesting orang orang yang beresiko, dari ratusan yang kita testing cuman 1 yang positif," tegasnya.lin

Editor : Redaksi

Berita Terbaru