Kecewa Jalan Rusak, Ratusan Mahasiswa Lurug Kantor Bupati Ponorogo

PONOROGO (Realita)- Masih rusaknya jalan di Kabupaten Ponorogo hingga kini, membuat ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Ponorogo melurug kantor Bupati Ponorogo Sugiri Sancono di Jalan Alun-Alun Timur Kota Ponorogo, Rabu (28/09/2022). 

Dengan mengendarai sepeda motor, dan membawa sejumlah poster sindiran, seperti " Ponorogo Sambat", "Cukup Sampah Yang Kotor Pemerintah Jangan", " Pinter Nyanyi Korban Janji", dan "Jalan Berlubang Kakean Utang", ratusan mahasiswa kampus merah ini menggelar unjuk rasa-rasa besar-besaran di depan kantor bupati. 

Baca Juga: Gelontoran Rp 52,1 M, Bupati Ponorogo Perbaiki Jalan Pinggiran Tahun Ini

Bahkan, aksi unjuk rasa ini sempat ricuh setelah ratusan masa yang berusaha masuk dihalang-halangi oleh petugas keamanan yang berjaga. Beruntung aksi ini diredam oleh rekan demonstran sendiri. 

Kordinator aksi, Naoval Muhammad Abdul Azis mengatakan, aksi unjuk rasa ini puncak kekecewaan mahasiswa terhadap pemerintah daerah, yang tak kunjung memperbaiki jalan kendati sudah banyak jatuh korban.

" Kami mendesak adanya percepatan perbaikan jalan. Banyak teman kami gagal kuliah karena jatuh akibat jalan berlubang," ujarnya. 

Nouval juga menambahkan, tidak hanya isu jalan. Pihaknya juga meminta adanya penyelesaian permasalahan sampah di TPA Mrican, dan kenaikan BBM. 

Baca Juga: Diduga Korupsi Banpol, Massa Gelar Aksi Demo di Kantor PSI Surabaya

" Kami menagih janji realisasi penanganan sampah. Karena saat kami aksi April lalu, Pemkab berjanji 3 sampai 4 bulan setelah aksi kita itu suda ada penyelesaian, nyatanya mana," tuntutnya. 

Menanggapi tuntutan mahasiswa, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang menemui demonstran di depan kantornya mengatakan, saat ini perbaikan jalan rusak di Ponorogo telah berproses. Hal ini dibuktikan dengan mulai dikerjakanya 51 titik perbaikan jalan menggunakan dana PEN senilai Rp 155 miliar. 

" Lelang sudah selesai, sudah banyak yang diperbaikai, sudah mulai ada pengaspalan, sudah mulai di eset. Artinya demo ini mestinya 3 bulan atau 4 bulan lalu, karena sekarang demo mestinya telat. Tapi gak apa-apa karena mahasiswa ini anak-anak kami mudah-mudahan mereka bisa berdikusi bersama kami," ujarnya. 

Baca Juga: Masuk 3 Besar, Istri Sekda Jadi Kepala Bakesbangpolinmas Ponorogo?

Sementara terkait sampah di TPA Mrican, ia meminta mahasiswa dan masyarakat bersabar. Pasalnya, permasalahan sampah yang menumpuk berpuluh tahun itu tidak akan selesai dalam 1,5 tahun kepemimpinanya saat ini. 

" Sudah ada solusi dan analoginya, tinggal menunggu  proses ini berjalan. Tahun 2023 kita bangun 6 titik baru TPS serta bank sampah, juga permasalahan di hulu dengan membangun kesadaran masyarakat dari lingkungan RT," jelasnya. 

Usai berdialog dengan Bupati Sugiri, ratusan massa ini pun membubarkan diri dengan tertib dan melanjutkan aksi di DPRD. znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru