PONOROGO (Realita)- Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo untuk menggunakan pagu Belanja Tidak Terduga (BTT) tahun 2022 sebesar Rp 10 miliar, untuk penanganan dampak bencana Hidrometerologi yang terjadi di Ponorogo belakangan ini, mendapat restu dari kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ponorogo.
Kendati demikian, legislator Bumi Reyog ini meminta, Pemkab tepat sasaran dan mengumakan skala prioritas dalam merealisasikan BTT untuk bencana.
Baca Juga: 4 Pimpinan Difinitif DPRD Ponorogo Dilantik, Kang Wie: Tancap Gas Bentuk Alkap
Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPRD Ponorogo Dwi Agus Prayitno. Ia mengatakan, realisaai BTT bencana Rp 10 miliar harus benar-benar untuk penanganan bencana, dan masyarakat terdampak. Pasalnya ia menilai anggaran yang disiapkan dalam BTT sangat cumpen, melihat dampak yang disebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Ponorogo.
Baca Juga: Bentuk AKD DPRD Ponorogo, PAN Merapat Ke PDI-P Bentuk Fraksi Gabungan
" Kalau kita melihat besar BTT untuk bencana ini sangat cumpen. Untuk itu kami meminta Pemkab dalam menangani bencana ini harus tepat sasaran, dan melihat skala prioritas," ujarnya, Jumat (28/10/2022).
Politisi PKB ini mengaku, prihatin dengan kondisi bencana yang terjadi di Ponorogo. Ia berharap bencana tidak terjadi kembali di Ponorogo. Sehingga masyarakat dapat hidup tenang dalam melewati musim penghujan tahun ini.
Baca Juga: Resmi Jadi Dewan Ponorogo, Caleg PPP 78 Suara Ini Tak Percaya Bakal Dilantik
" Kami prihatin ya. Setelah Tulungagung-Trenggalek dan kini Ponorogo. Mudah-mudahan Longsor Talun kemarin yang teakhir. Agar masyarakat bisa tenang, khususnya di daerah rawan bencana," tandasnya.adv/znl
Editor : Redaksi