JAKARTA Terdakwa Kuat Ma’ruf tidak membantah keterangan empat saksi yang disampaikannya terhadapnya.
Hal tersebut disampaikan Terdakwa Kuat Ma’ruf saat dikonfirmasi oleh Hakim Wahyu Iman Santoso dalam persidangan, Rabu (9/11/2022).
Baca Juga: Pledoi Om Kuat Cuma Curhat Semata, Tak Menggambarkan Fakta
“Saya meminta tanggapan dari Terdakwa Kuat terlebih dahulu,” ucap Hakim Wahyu Iman Santoso pada persidangan lanjutan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dengan terdakwa Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatanm
Merespons Hakim Wahyu Iman Santoso, Terdakwa Kuat Ma’ruf mengatakan dirinya tidak memiliki tanggapan untuk kesaksian ajudan dan sopir Ferdy Sambo yang telah memberikan keterangan di persidangan.
“Terima kasih yang mulia, saya tidak ada tanggapan yang mulia,” jawab Kuat Ma’ruf.
Hakim Wahyu Iman Santoso kemudian bertanya lagi kepada Terdakwa Kuat Ma’ruf, apakah keterangan saksi-saksi benar semua, benar sebagian atau salah semua.
“Benar yang mulia,” ucap Terdakwa Kuat Ma’ruf.
Sebelumnya pada persidangan yang sama, Saksi Adzan Romer mengaku melihat Terdakwa Ricky Rizal Wibowo, Terdakwa Kuat Ma’ruf, dan Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu ada di ruang yang sama saat Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas dalam posisi telungkup.
“Om Kuat di dekat tangga, tapi agak jauh yang mulia, di depan kolam ikan yang di dalam rumah,” ucap Adzan Romer saat menggambarkan situasi setelah Brigadir J tewas dalam sidang Terdakwa Ricky Rizal Wibowo dan Kuat Ma’ruf dalam agenda mendengarkan keterangan saksi-saksi, Rabu (9/11).
“Ini Bang Ricky (berdiri) dari dapur, saya dari dapur saya datang dari sini yang mulia (menunjuk belakang peran pengganti Terdakwa Ricky).”
Selain Adzan Romer, Saksi Prayogi Iktara Wikaton mengungkapkan, Terdakwa Kuat Ma’ruf sempat menitipkan dua buah pisau kepadanya sebelum menjalani pemeriksaan terkait tewasnya Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Baca Juga: Jelaskan Arti 'Duri Dalam Daging', Om Kuat Minta Bebas
“Saudara ada belakangan dititipi pisau oleh si Kuat,” tanya Hakim Alimin Ribut Sujono kepada Prayogi.
“Siap yang mulia,” jawab Prayogi.
“Kapan itu?,” tanya Hakim Alimin Ribut Sujono.
“Malam sebelum Om Kuat mau dibawa diperiksa kalau ndak salah yang mulia,” ucap Prayogi.
“Malam itu tanggal berapa,” tanya Hakim Alimin Ribut Sujono.
Baca Juga: Kuat juga Bantah Tahu Perselingkuhan Putri dan Yosua
“Malam kejadian yang mulia, tanggal 8,” jawab Prayogi.
“Jam berapa,” tanya Hakim Alimin Ribut Sujono.
“Lupa yang mulia, kurang lebih hampir jam 9, kalau tidak salah,” kata Prayogi.
“Saudara dititipi pisau, pisau apa itu,” tanya Hakim Alimin Ribut Sujono.
“Dititipi pisau sama HT (Handy talkie) yang mulia, kurang lebih pisau seperti dapur, kecil yang mulia,” jawab Prayogi.as
Editor : Redaksi