ISTANBUL- Polisi mengumumkan! Bom tipe TNT digunakan dalam serangan Taksim! Enam tewas dan 81 orang lainnya luka-luka akibat ledakan bom tersebut. Pelaku adalah warga Suriah yang tergabung dalam jaringan teroris PKK.
Departemen Reserse Kriminal Direktorat Jenderal Pengamanan menetapkan bahwa bom yang digunakan dalam serangan PKK, yang menewaskan 6 orang dan melukai 81 orang, adalah TNT salah satu bahan peledak berkekuatan tinggi.
Teroris PKK, warga negara Suriah, membawanya dengan tas. Tersangka Ahlam Albashir, seorang warga negara Suriah yang ditahan, mengatakan dalam interogasinya bahwa dia "dilatih sebagai perwira intelijen oleh organisasi teroris PKK/PYD/YPG dan bahwa dia memasuki Turki secara ilegal dari Afrin untuk melakukan tindakan."
Setelah serangan itu, aparat keamanan memeriksa 1.200 rekaman kamera keamanan dan menahan 46 tersangka, termasuk Albashir, yang melakukan operasi di 21 alamat.
Unit anti-Terorisme dan intelijen menemukan taksi yang digunakan teroris wanita untuk melarikan diri setelah serangan, ia menyamar sebagai "pelanggan".
Sopir taksi dibawa ke Cabang Anti-Teror Istanbul pada malam hari untuk dimintai keterangannya, taksi komersial tersebut diperiksa oleh satuan keamanan.
Diketahui bahwa teroris wanita berkebangsaan Suriah yang melakukan serangan bom tersebut, pertama-tama melarikan diri ke area workshop tekstil di Esenler dan kemudian memasuki sebuah alamat di Küçükçekmece.
Dia ditahan dalam operasi serentak yang diselenggarakan oleh aparat keamanan di 21 alamat berbeda dan alamat tempat pengungsian teroris PKK/PYD di Küçükçekmece pada pukul 02.50 pagi.
Kaburnya teroris perempuan yang ternyata warga Suriah itu, beberapa detik sebelum ledakan, terekam kamera.
Baca Juga: Sembilan Narapidana Terorisme Ucapkan Ikrar Setia NKRI
Ini dia wajah pelaku dari dekat.
Teroris wanita yang merupakan pelaku penyerangan yang meluluhlantakkan Turki ditangkap oleh Polisi Istanbul di rumah tempat dia bersembunyi.kep
Baca Juga: Sepasang Teroris Sayap Kiri Tembaki Gedung Pengadilan di Istanbul
Editor : Redaksi
