PONOROGO (Realita)- Dihentikanya pertandingan Futsalimpic yang digelar oleh SMA Bakti Ponorogo, pasca terjadinya kerusuhan antar sporter, membuat penyelenggara ivent kebakaran jenggot. Bahkan, demi dapat kembali mennggelar pertandingan futsal antar SMK ini, mereka hingga mendatangi DPRD, Senin (21/11/2022).
Kepala SMA Bakti Ponorogo Ikhwanul Abrori mengatakan, kedatangan ke gedung dewan ini, untuk meminta bantuan wakil rakyat Ponorogo itu, agar sisa pertandingan dapat di lanjutkan kembali.
Baca Juga: 4 Pimpinan Difinitif DPRD Ponorogo Dilantik, Kang Wie: Tancap Gas Bentuk Alkap
" Kami berharap pertandingan ini dapat dilanjutkan, karena kami punya komitmen moral. Apalagi ini masih babak penyisihan,"ujarnya.
Abrori mengaku, telah melakukan sejumlah perbaikan fasilitas yang rusak akibat kerusuhan sporter SMK Jenangan dan SMAN 1 Kebonsari Madiun itu.
Baca Juga: Bentuk AKD DPRD Ponorogo, PAN Merapat Ke PDI-P Bentuk Fraksi Gabungan
" Sejumlah fasilitas seperti pintu, pagar, dan kotak amal di GOR Singodemedjo yang rusak sudah kami perbaiki juga," akunya.
Abrori mengungkapkan, sebelum dihentikan oleh Polres Ponorogo, ajang futsalimpic baru menggelar 80 pertandingan babak penyisihan. Sedangkan terkait pelaku perusakan diklaim sporter yang tidak memiliki identitas.
" Baru 80 pertandingan babak penyisihan. Mereka yang rusuh kemarin sporter yang tidak memiliki identitas. Karena untuk menjadi penonton pihak sekolah telah mengirimkan data-datanya ke kami," jelasnya.
Baca Juga: Resmi Jadi Dewan Ponorogo, Caleg PPP 78 Suara Ini Tak Percaya Bakal Dilantik
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Ponorogo Pamuji mengaku setuju Futsalimpic digelar lagi asal Polres Ponorogo menyetujuinya. Kendati demikian, pihaknya meminta penyelenggaraan Futsalimpic harus tanpa penonton.
" Intinya kalau Polres setuju kami setuju. Tapi harus tanpa penonton. Mereka harus menjamin kejadian serupa tidak terulang lagi," pungkasnya usai menggelar hearing bersama SMA Bakti di ruang Badan Musyawarah Dewan. znl
Editor : Redaksi