Putri Alvin Lim Komentari Jaksa yang Diduga Peras Pengusaha Rp10 M

JAKARTA (Realita)- Oknum jaksa di Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah (Kejati Jateng) diduga mencoba memeras pengusaha asal Kota Semarang, Agus Hartono, hingga Rp10 miliar. 

Putri pengacara vokal Alvin Lim, Kate Victoria Lim, turut angkat bicara mengenai kasus tersebut. 

Baca Juga: Putri Alvin Lim Ragukan Keabsahan Penahanan Ayahnya

Ia meminta pemerintah mengambil tindakan terhadap persoalan ini. Sebab, menurutnya hal seperti itu diduga bukan baru kali ini saja terjadi. 

Apalagi, ayahnya sudah pernah mengungkapkan adanya oknum di Kejaksaan Agung (Kejagung) yang diduga menyalahgunakan kewenanganannya. Namun, kata Kate, sang ayah justru dipolisikan hingga 185 laporan polisi oleh jaksa se-Indonesia. 

"Presiden semoga tak hanya sibuk politik, apalagi sampai pencitraan. Penegakan hukum Indonesia amburadul. Dengan terkuaknya dugaan pemerasan itu, seakan membenarkan bahwa kejaksaan diduga sarang mafia," ujar Kate kepada wartawan, Selasa (29/11/2022). 

Apalagi, lanjut dia, sesungguhnya Menko Polhukam Mahfud MD sudah pernah mengungkapkan adanya mafia terkait penegakan hukum di Indonesia. 

"Pak Mahfud MD juga sudah bilang adanya mafia peradilan kok," ucapnya. 

Baca Juga: Berkas-Memori Kasasi Alvin Lim Tak Juga Dikirim ke MA, Pengacara: Sangat Tak Wajar

Menurut Kate, ayahnya yang kini dipenjara, merupakan korban dari mafia peradilan yang mencengkram Indonesia. Ia pun mengaku siap mengikuti jejak orangtuanya itu. 

Cilegon dalam

"Papa saya berjuang sudah dipenjarakan, saya siap dipenjarakan demi menegakkan hukum dan keadilan di Indonesia," kata Kate.

Kate menegaskan, dirinya takkan berhenti bicara hingga keadilan ditegakkan. 

"Apabila Presiden sepertinya merasa takut, saya harus berani karena sebagai masyarakat saya menjadi korban langsung kehilangan papa saya yang dikriminalisasi. Saya tidak akan berhenti bicara hingga ada perbaikan hukum," jelasnya. 

Baca Juga: Putri Alvin Lim Minta Jokowi Turun Tangan Bereskan Kasus Ayahnya

Kate sendiri telah banyak berbicara di berbagai kesempatan untuk memperjuangkan kebebasan sang ayah, dan perbaikan dunia penegakan hukum. Ia sampai turun ke jalan berdemonstrasi dan tampil di sejumlah kanal YouTube populer. 

Dirinya juga banyak berbicara di media massa, hingga sempat diliput media asing asal Hong Kong, South China Morning Post (SCMP). 

"Presiden harusnya malu, Indonesia disorot sebagai sarang mafia oleh media asing. Selain media Asia Tenggara, saya juga akan diwawancara media Perancis, agar seluruh dunia tahu kebobrokan hukum di Indonesia," tandas remaja 15 tahun itu.kik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru