Undip Lantik Tiga Guru Besar

SEMARANG (Realita)- Rabu (2/06/2021), Undip melantik 3 Gubes dalam sidang Terbuka Senat Akademik.

Dalam orasi ilmiah perdananya sebagai profesor pada sidang terbuka Senat Akademik, Dosen Departemen Fisika Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Diponegoro (UNDIP), Dr Agus Subagio SSi Msi, mengatakan bahwa Penggunaan nanosilika sebagai pupuk yang disemprotkan ke daun, terbukti mampu memaksimalkan produksi tanaman pertanian seperti padi, jagung, tebu dan sagu.

Baca Juga:  Prof.Dr. Suharnomo, SE, M.Si Dilantik Jadi Rektor Undip 2024-2029

Dalam uji yang dilakukan, penggunaan nanosilika secara intensif selama dua minggu juga mampu me-recovery tanaman padi yang rusak akibat serangan hama wereng, pada pengukuhannya sebagai guru besar bidang ilmu fisika material, Rabu (2/6/2021)., dia menambahkan pula kemampuan nanosilika masuk lewat mulut daun karena ukurannya sangat kecil. Pada pidato ilmiah berjudul “Nanoteknologi: Pengembangan dan Aplikasinya di Bidang Energi & Pertanian” pemilik 22 hak paten ini mengungkapkan riset nanosilika sudah dikembangkan bersama tim sejak 2008, tak lama setelah dia menyelesaikan studi S3-nya di Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Kami konsentrasi ke silika karena banyak penelitian menunjukkan tanah-tanah di Indonesia banyak yang kekurangan silika. Kalau dahulu petani menaruh kembali batang dan daun padi ke sawah, batang dan daun ini adalah sumber silika, sekarang banyak yang langsung membuangnya. Silika memang hanya dibutuhkan sedikit oleh tanaman tapi kalau tidak ada tanaman tidak akan subur”, kata dosen kelahiran Blora 13 Agustus 1971.

“Kami juga ujicobakan pada rumput stadion, hasilnya berhasil baik. Di Banyumas kami uji coba pada hama penggerek, kami semprot tiap hari selama dua minggu dan berhasil me-recovery tanaman. Ternyata nano silika ini membuat daun tanaman menjadi bergerigi dan agak keras sehingga wereng tidak mampu menembus,” ungkap lulusan S1 Fisika Undip tahun 1995 ini.

Baca Juga: Smart Farming 5.0 sebagai Orasi Ilmiah Prof Atin Binus Semarang

Guru Besar Fisika Instrumentasi FSM UNDIP Prof Suryono Kembangkan Intelligent Transportation System untuk Jakarta. Saat menyampaikan pidato ilmiah berjudul “Peran Fisika Instrumentasi pada Era Revolusi Industri 4.0: Perspektif Integrasi Teknologi Sensor, Internet of Things (IoT), dan Artificial Intelligence (AI) pada Sistem Instrumentasi”  profesor yang memiliki istri Dr. Isnaini Rosyida, S.Si., M.Si dosen Jurusan Matematika Universitas Negeri ini mengutip pernyataan Bernard  Marr yang mengatakan terdapat 25 teknologi yang menjadi penggerak di era revolusi industri 4.0. Dari 25 teknologi tersebut, jika ditarik “benang merah” setidaknya ada 6 yang memiliki korelasi sangat erat dengan bidang fisika diantaranya Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), big data, cloud and edge computing, computer  vision  and  face  recognition, robotik  dan  proses  otomasi,   teknologi  nano, dan  sains  material.

Cilegon dalam

Dekan FPP UNDIP Bambang WHEP Jadi Guru Besar, Penemuan Suplemen Pakan Ternak Ruminansia Berpaten Jadi Anjakan. Bambang Waluyo Hadi Eko Prasetiyono, menandai pencapaian gelar akademik tertinggi sebagai guru besar dengan menyampaikan pidato ilmiah berjudul “Suplemen Pakan Untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Ruminansia Sebagai Penyedia Daging” di Sidang Terbuka Senat Akademik Undip, Senin (2/6/2021).   

Sosok yang akrab disapa Bambang WHEP itu memaparkan temuan yang sudah dipatenkan, bahkan sudah diproduksi secara massal oleh industri dan kalangan koperasi sebagai pokok pembahasannya.

Baca Juga: Rektor UNDIP Resmikan Gedung Serbaguna Muladi Dome

Produk hasil inovasi teknologi berupa suplemen pakan yang dibuatnya ditujukan untuk meningkatkan utilitas nutrien protein tersebut telah tersertifikasi di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Kementerian Hukum dan HAM RI dengan merk Soyxyl dan Koropass yang diakui sebagai sumber protein bypass; kemudian paten dengan merk GoPro sebagai sumber Rumen Degraded Protein; merk Blok Mineral Plus sebagai sumber mineral makro dan mikro; serta merk ST-VIT sebagai sumber multivitamin.

“Selain merk, metode proses pembuatan tepung suplemen protein bypass telah saya patenkan dengan nomer paten IDS000002960,” kata akademisi yang meraih gelar sarjana peternakan dari Undip tahun 1988 ini.ham

Editor : Redaksi

Berita Terbaru