JAKARTA (Realita)- Destinasi wisata Danau Toba, Sumatera Utara akan dimeriahkan dengan perhelatan F1 Powerboat. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berharap, event dunia yang akan dihadiri puluhan ribu wisatawan bisa menghidupkan UMKM lokal.
"Untuk meningkatkan UMKM kita harus promosi besar-besaran seperti site event dan apa saja oleh-olehnya, sehingga mereka tidak ke sana hanya rohali (rombongan lihat-lihat) tapi juga Rojali, yaitu rombongan jajan-jajan dan beli-beli produk lokal. Jadi ada mpok Rohali dan ada abang Rojali," ungkap Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara diskusi yang digelar FMB9, secara online,Senin (13/2/2023).
Baca Juga: Batal Jadi Cawapres Ganjar, Kehadiran Sandiaga Uno Dipertanyakan Megawati
Masih kata Sandi, jajanan yang disebut jajan dan produk lokal, antara lain ikan bakar andaliman, arsik dan kue ombus-ombus semua enak dan nikmat. Produk-produk berbasis komunitas lokal itu harus tersedia sehingga pengunjung bisa membelinya sebagai oleh-oleh.
Menteri Sandiaga menyampaikan event F1 Powerboat Danau Toba sudah menjadi ajang yang diprioritaskan dan menjadi salah satu destinasi superprioritas. Target pengunjung 25.000 wisatawan. Dari jumlah itu, wisatawan mancanegara ditargetkan 10 persen.
"Persiapan sarana lainnya sudah disiapkan. Kita targetkan pengunjung wisatawan mancanegara 10 persen dari 25 ribu. Termasuk kesiapan SDM setempat. Bagaimana mereka siap menyambut wisatawan mancanegara yang akan berdampak pada kesejahteraan mereka," bebernya.
Lebih lanjut, Menparekraf berharap event ini akan terselenggara dengan baik dan sukses. Karena itu dia meminta semua pihak dapat bersinergi agar event ini menjadi event terbaik sehingga menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara.
Baca Juga: Diprediksi Gagal Jadi Cawapres, Sandiaga Sudah Pasrah
Pariwisata, lanjutnya, harus berbasis masyarakat dan komunitas. Masyarakat harus menjadi aktor utama. Karena itu, tambahnya, pihaknya mendukung pelaku UMKM untuk menghasilkan segal sesuatu, musik, tarian, produk kreator.
"Kita suport dan kita akomodasi," pungkasnya.
Keterjangkauan Harga Tiket dan Hotel Lebih lanjut, Menparekraf menuturkan agar Indonesia belajar dari India yang memanfaatkan gelaran event G20 untuk menaikan harga hotel. Di India tarif hotel sangat tinggi karena selama dua tahun India terdampak pandemi. Namun, Menparekraf menegaskan bahwa pendekatan tersebut tidak bisa digunakan pada event yang akan digelar di Danau Toba, karena harus mempertimbangkan keterjangkauan paket wisata.
Baca Juga: Soal Jadi atau Tidak Digandeng Ganjar, Sandiaga Uno: Fokus Kita Tetap Ekonomi
"Kita tidak bisa melakukan itu di sini. Kita harus menjaga keterjangkauan paket wisata dengan tidak membebani wisatawan dengan begitu tingginya tarif hotel," ujarnya.
Karena itu, dirinya sempat berdiskusi dengan beberapa pengusaha hotel di Danau Toba. "Mereka bilang sudahlah Pak Menteri dua minggu saja kita naikin 20 kali lipat. Jangan, saya bilang, karena nanti orang akan kapok," tambahnya.
Sandiaga berharap terkait harga tiket ini bisa dipertimbangkan dengan baik. "Mari kita sepakati harganya berapa harga yang cukup pantas. Ini selalu ada tantangan dalam setiap gelaran besar untuk menjaga keterjangkauan harga," tutupnya.tom
Editor : Redaksi