Sandiaga Pastikan Konser Coldplay Tetap Digelar

JAKARTA - Konser Coldplay yang tinggal menghitung hari sempat diwarnai desakan pembatalan konser oleh sejumlah kelompok. Konser itu dipastikan tetap berlangsung.

Coldplay akan manggung di Indonesia untuk pertama kalinya pada Rabu (15/11/2023) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Semakin dekat dengan hari-H, desakan pembatalan konser semakin kencang. Bahkan, muncul ancaman pembakaran panggung.

Baca Juga: Batal Jadi Cawapres Ganjar, Kehadiran Sandiaga Uno Dipertanyakan Megawati

Pendemo menolak konser Coldplay karena grup band rock Inggris itu dinilai menunjukkan dukungan kesetaraan hak LGBTQ. Dalam konsernya, Coldplay juga kerap mengibarkan bendera pelangi sebagai simbol LGBT.

Situasi itu bikin fans Coldplay bertanya-tanya. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merespons situasi itu.

"Per hari ini (Senin) show must go on, jadi semua masih sesuai dengan target Coldplay akan manggung di hari Rabu tanggal 15 November," kata Sandiaga dalam konferensi pers di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.

Sandiaga mengatakan bahwa pemerintah mengupayakan secara kolaboratif agar konser berlangsung dengan lancar.

Baca Juga: Diprediksi Gagal Jadi Cawapres, Sandiaga Sudah Pasrah

"Kita juga berdoa bersama-sama nanti agar semua bisa berdampak pada ekonomi kita," dia menambahkan.

Menurut perhitungannya, konser Coldplay menjadi peluang dalam penciptaan usaha dan lapangan kerja. Konser ini juga jadi ajang pembuktian bahwa Indonesia layak untuk menjadi venue konser besar dunia lainnya.

"Saya mengingatkan karena ada dua konser yang jadi sorotan (batal), dari aspek keselamatan dan aspek ketepatan waktu konser Coldplay ini harus diselenggarakan dengan profesional dan berdampak positif dan berdampak pada ekonomi lokal," kata dia.

Baca Juga: Soal Jadi atau Tidak Digandeng Ganjar, Sandiaga Uno: Fokus Kita Tetap Ekonomi

Jika Coldplay manggung, diprediksi ada sekitar 10.000-15.000 wisatawan yang akan terlibat. Sandiaga memprediksi akan ada uang mengalir sebanyak USD 1.000-1.500 dari tiap wisatawan yang datang.

"Jadi kalau kita lihat ada total 80 atau 60 ribu yang kita targetkan untuk penonton maka kita mungkin bisa melihat angka antara USD 70-75 juta," ujar dia.

"Per hari ini, kami terus memantau baik dari masukan yang konstruktif dan positif, mau pun ada kekhawatiran seperti yang disampaikan oleh MUI," kata Sandiaga.ik

Editor : Redaksi

Berita Terbaru