Paparkan Potensi Reog, Bupati Ponorogo Gemparkan FGD UCCN Kemenparekraf

JAKARTA (Realita)- Pasca resmi menjadi salah satu dari 5 Kabupaten/Kota (KaTa) pengusul Unesco Creative Cities Network (UCCN) atau jejaring kota kreatif Unesco, Kabupaten Ponorogo resmi mengikuti pendampingan pengisian Dossier dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI). 

Pendampingan KaTa pengusul ini dilakukan dalam Kegiatan  Focus Group Discusion (FGD) Pendampingan Usulan Nominasi Jejaring Kota Kreatif Unesco 2023, yang digelar di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (14/02/2023). 

Baca Juga: 3,5 Tahun Rilis Pimpin Ponorogo, Ini Capaian UHC Bumi Reog

Selain mendapat penjelasan dari 9 Panitia Seleksi (Pansel) guna menentukan dua KaTa pengusul yang akan masuk dalam 2 nominatur UCCN 2023. Kabupaten Ponorogo, bersama Kota Bantul, Solo, Salatiga, dan Bitung juga memaparkan potensi Ekonomi Kreatif (Ekraf) yang akan diajukan. 

Pemaparan yang dilakukan Kabupaten Ponorogo  sendiri dilakukan langsung oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Orang nomor satu di Bumi Reog itu, memaparkan potensi Reog yang akan diusulkan ke UCCN dalam kategori Craft and Folk Art (kerajinan dan seni pertunjukan). 

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko memaparkan, sebagian bagian penting dari Kabupaten Ponorogo sejak jaman kerajaan Jawa. Kesenian Reog bukan hanya menjadi seni pertunjukan dan kebudayaan saja. Namun jati diri dan inspirasi masyarakat dalam sektor ekonomi. 

Baca Juga: Bakal Jadi Kota Kreatif Dunia, Ini Manfaat bagi Ponorogo Masuk UCCN

"Jadi dari Reog muncul inspirasi pembatik yang membuat motif Reog, muncul UMKM pelaku kerijanan oleh-oleh miniatur Reog. Bahkan, saat menimang bayi masyarakat Ponorogo menggunakan musik Reog. Artinya Reog menjadi sumber penghidupan masyarakat Ponorogo," ujar Bupati Sugiri sembari dibarengi tepuk tangan audiens yang hadir dalam forum ini. 

Cilegon dalam

Bupati Sugiri pun berharap, bila nantinya Ponorogo bisa menjadi bagian dari UCCN tahun ini, maka akan berimbas signifikan terhadap munculnya pelaku UMKM ekraf baru, yang terintegrasi baik secara lokal, nasional hingga internasional. Yang tentunya akan memperluas jangkauan pasar dan peningkatan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan secara terjamin. 

" Hari kami siapkan monumen reog setinggi 126 meter dan museum peradaban, yang menceritakan sejarah Reog dan pusat ekraf Reog. Tentunya bila masuk dalam UCCN Ponorogo bersama Reognya bisa membawa dampak positif lebih lagi terhadap ekonomi pelaku ekonomi kreatif," harapnya. 

Baca Juga: Lolos 2 Besar Usulan Kota Kreatif Dunia, Ponorogo Bersiap Dipanggil Unesco

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Frans Teguh menghimbau, dalam pengusulanan UCCN, KaTa pengusul harus memahami potensi daerah yang tidak dimiliki daerah lain, yang menjadi budaya serta berimbas pada ekraf. Sehingga Dosier yang disampaikan harus berisi tentang potensi yang diajukan, dan imbasnya kepada masyarakat. Pasalnya, di tahun 2023 ini hanya ada 2 KaTa dari 5 KaTa pengusul yang akan diajukan menjadi bagian jejaring UCCN pada Mei 2023. 

" Jadi 9 Pansel ini akan benar-benar secara profesional menseleksi 5 KaTa pengusul ini, menjadi 2 KaTa yang akan diajukan ke Unseco. Kabupaten yang punya daya saing. Jumlah kota kreatif dimana disitu ada elemen bisa mendorong untuk menuju ke sana," pungkasnya.znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru