Soal Calo P3K PPL Pertanian, DPRD Ponorogo Panggil BKPSDM dan Dispertahankan

PONOROGO (Realita)- Terungkapnya, oknum calo yang menghubungi sejumlah Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Swadaya di Kabupaten Ponorogo. Membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ponorogo memanggil Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), serta Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Pertenakan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo, Kamis (09/03/2023).

 

Baca Juga: 4 Pimpinan Difinitif DPRD Ponorogo Dilantik, Kang Wie: Tancap Gas Bentuk Alkap

Dua pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Ponorogo ini, dicecar sejumlah pertanyaan oleh Komisi A DPRD Ponorogo. Tercatat, 2 jam lebih rapat yang digelar secara tertutup tersebut. 

Anggota Komisi A DPRD Ponorogo Mukridon Romdloni mengatakan, pemanggilan BKPSDM dan Dispertahankan ini, untuk mengklarifikasi kebenaran adanya oknum calo yang menghubungi PPL Pertanian. Dimana dalam informasi yang diterima calo yang mengaku orang Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Ponorogo ini mampu meloloskan PPL menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dengan jalur pemberkasan tanpa tes tahun ini. 

" Jadi kita panggil untuk mengklarifikasi hal itu. Apalagi tahun ini Pemkab memang membuka rekrutmen P3K," ujar Politisi Nasdem ini. 

Murkrid mengaku, untuk memastikan proses rekrutmen P3K tahun ini tanpa praktik percaloan, pihaknya akan melakulan pengawalan penuh mulai dari awal hingga pengumuman kelulusan nanti. 

Baca Juga: Bentuk AKD DPRD Ponorogo, PAN Merapat Ke PDI-P Bentuk Fraksi Gabungan

" Kita tidak mau terjadi lagi seperti 2021 lalu. Komisi A akan tetap mengawal proses rekrutmen," tekannya. 

Cilegon dalam

Sementara itu, Kepala BKPSDM Andy Susteyo mengaku, dari rekaman telepon calo P3K yang mengaku sebagai pegawai BKD dengan nama Nurcholis itu, murni adalah penipuan. Selain apa yang ditawarkan tidak ada, nama dan lembaga yang disebutkan juga tidak ada. Kendati demikian, pihaknya tidak menampik bila pada 1 April mendatang pihaknya akan menggelar tes rekrutmen P3K teknis. 

" Itu murni penipuan. Logatnya bukan orang jawa. Apalagi kita kan bukan BKD lagi karena SOTK sudah berganti nama menjadi BKPSDM. Nurcholis itu juga tidak ada namanya disini," akunya. 

Baca Juga: Resmi Jadi Dewan Ponorogo, Caleg PPP 78 Suara Ini Tak Percaya Bakal Dilantik

Sementara itu, Kepala Dispertahankan Ponorogo Masun, mengaku sudah ada 4 orang PPL Pertanian Swadaya di 4 Kecamatan (Jenangan, Bungkal, Sawoo, Balong) yang telah melapor ke pihaknya telah mendapat telepon dari oknum calo itu. Mereka mengaku, untuk dapat lolos menjadi P3K penyuluh pertanian dengan jalur pemberkasan, mereka diminta membayar Rp 1,7 juta sampai Rp 2 juta. 

" Belum ada yang membayar untungnya. Untuk itu kita minta hati-hati, agar tidak tertipu dengan ajaan seperti itu," pungkasnya.adv/znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru