Tak Ada Solusi, Warga Mrican Ponorogo Besok Blokir Truk Sampah

PONOROGO (Realita)- Aksi unjuk rasa menuntut penyelesaian masalah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mrican Kecamatan Jenangan berbuntut panjang. Pasalnya, warga dan mahasiwa akan memblokade pintu masuk desa Mrican untuk truk sampah mulai, Selasa (21/03/2023). 

Hal ini dibenarkan Ketua PMII Cabang Ponorogo Agus Mujriyanto. Ia mengatakan, kesepakatan memblokade pintu masuk Desa Mrican dari arah Barat dan Selatan untuk truk sampah ini, lantaran Pemkab Ponorogo tidak memberikan solusi nyata penyelesaian masalah sampah yang terjadi disana. Penuntupan ini akan dilakukan hingga April mendatang. 

Baca Juga: Sarujuk, Pemkab-PMII Gandeng Polisi Tuntaskan Masalah Tambang Ilegal di Ponorogo

" Ternyata tidak ada solusi sampai sekarang. Tadi sempat disampaikan dari Pemkab bulan April atau Mei akan menalud sampah ini. Tapi ketika kami perencanaan sudah ada apa belum, ternyata sampai hari ini faktanya belum ada. Jadi besok kita portal pintu masuk ke TPA Mrican," ujarnya, Senin (20/03/2023). 

Senada dengan Agus, kordinator Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Mrican, Sumitro mengaku selain mengakibatkan bau menyengat, aliran air lindi dari TPA Mrican juga merusak tanaman padi warga, sehingga mengakibatkan penati merugi. Warga pun mendesak Pemkab untuk serius dalam menyelesaikan masalah di TPA Mrican. 

Baca Juga: Satpol PP Surabaya Korban Kekerasan Buruh, Legislator Kecam Aksi Ganggu Ketertiban

 

" Sampah di TPA Mrican itu sudah menggunung. Baunya menyengat hingga ke desa kami. Air limbahnya merusak tanaman. Tanaman itu subur tapi gabuk tidak ada isinya," akunya. 

Baca Juga: Jelang Hari Relawan Sedunia, Pemkot Surabaya Kukuhkan Ribuan Anggota PMR dan PMI

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo Gulang Winarno berdalih pihaknya telah menyiapkan solusi untuk menyelesaikan masalah pencemaran di TPA Mrican. Dimana dengan dana mencapai Rp 2 miliar pihaknya akan membangun setinggi 2 meter diatas permukaan, dengan ketebalan 70 Centimeter mengelingi gunung sampah. Pun dengan pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) untuk menampung lindi sampah. Terakhir berkerja sama dengan PT Iseki Sidoarjo untuk melakukan pengelolaan sampah 100 ton per hari. 

" Bulan 6 dan 7 sudah beroperasi. Dalam perencanaan tidaj bisa satu dua hari selesai. Ada tahapanya. Tapi sudah pasti itu," pungkasnya.znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru