Pelaku Penembakan di SD Nashville, Transgender Bernama Audrey Hale

NASHVILLE- Penembakan massal di sekolah dasar Nashville AS, korban tewas 3 orang anak usia 9 tahun dan 3 orang dewasa. Pelaku seorang transgender, terlahir sebagai perempuan namun kemudian menyebut dirinya sebagai (He/Him).

Baca Juga: Usai Tembak Mati Pengunjung Toko, Pria Ini Berjalan Santai tanpa Rasa Salah

Tim penyelidik mengatakan, orang tua tersangka menganggap pelaku berusia 28 tahun itu seharusnya tidak memiliki senjata, dan tidak menyadari bahwa senjata itu disembunyikan di rumah mereka.

Enam orang, termasuk tiga anak berusia sembilan tahun, tewas dalam serangan di Sekolah Dasar Covenant.

Seorang juru bicara polisi mengatakan penyerang tidak menargetkan orang tertentu, tetapi menargetkan "sekolah ini, gedung gereja ini".

Mereka yakin tersangka "seharusnya tidak memiliki senjata", dan tidak menyadari bahwa tersangka "menyembunyikan beberapa senjata di dalam rumah", kata Kepala Kepolisian Nashville John Drake pada Selasa (28/03).

Senjata-senjata itu dibeli secara legal dari lima toko di sekitar kota.

Pembunuhnya berada "dalam perawatan - perawatan dokter - untuk gangguan emosional", kata polisi Drake, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Kepala polisi, John Drake, mengatakan motif pelaku melakukan serangan ke Sekolah Dasar Covenant, AS, kemungkinan dilandasi oleh "kebencian", tapi tidak menjelaskan lebih rinci.

Drake berkata, pelaku "menarget para siswa secara acak, siapa saja yang didapat maka dia akan menembakkan peluru".

Sejauh ini polisi mengidentifikasi pelaku bernama Audrey Hale, berusia 28 tahun dan merupakan seorang transgender. Polisi awalnya mengatakan pelaku adalah seorang perempuan.

Namun kemudian, juru bicara kepolisian berkata kepada Washingotn Post bahwa Hale "adalah secara biologis perempuan yang, di profil media sosialnya, menggunakan kata ganti untuk laki-laki".
Polisi juga menyebut, pelaku pernah bersekolah di sana.

Dalam melakukan aksinya, Audrey Hale diduga masuk ke sekolah Kristen swasta itu secara paksa, yakni dengan menembak salah satu pintu.

"Dia (pelaku)!memiliki dua senjata 'serbu' dan pistol yang dibeli secara ilegal," ujar polisi Nashville.

Video yang kemudian dirilis oleh Kepolisian Nashville menunjukkan Hale menggunakan salah satu pistolnya untuk menembak pintu kaca di bagian depan, kemudian terlihat mondar-mandir di koridor sekolah.

Dalam rekaman CCTV, Hale memakai apa yang nampak seperti rompi anti-peluru dan membawa senapan serbu di salah satu tangan, sementara senjata lain yang mirip dengan sejata pertama tergantung di pinggul sebelah kiri.

Hale melepas tembakan di lantai pertama, lalu beranjak ke lantai atas.

Dalam keterangannya kepada media, polisi mengaku pertama kali menerima laporan mengenai peristiwa penembakan pada pukul 10:13 waktu setempat.

Saat polisi tiba di lokasi, Hale menembaki mereka, salah satu pelurunya mengenai kaca mobil, menurut polisi.

Seorang anggota kepolisian terluka karena pecahan kaca itu. Lalu, anggota polisi yang lain masuk ke sekolah dan menembak tewas pelaku pada pukul 10.27 waktu setempat.

Penggeledahan di area sekitar tempat parkir di sekolah membuat polisi "meyakini" Hale adalah mantan siswa di sekolah itu, kata polisi.

Polisi juga berbicara kepada ayah pelaku selama pencarian di sebuah rumah berlokasi dekat situ, yang terdaftar sebagai alamat rumah Hale.

Kepala Polisi Nashville John Drake mengatakan petugas menemukan sebuah manifesto dan sebuah "peta tentang bagaimana ini semua bisa berjalan", termasuk titik masuk dan keluar dari gedung sekolah.

Dia juga mengatakan pelaku telah memata-matai sekolah selama merencanakan penyerangan ini.

Ketika melakukan pencarian di kediaman pelaku, polisi menemukan lebih banyak senjata selain yang dipakainya saat serangan, termasuk senapan rakitan dan sebuah senapan yang lain.

Ibu Hale, Norma Hale, kepada ABC News berkata: "Ini sangat, sangat sulit sekarang", sebelum kemudian meminta privasi.

Baca Juga: Penembakan Massal lagi di AS, 5 Tewas termasuk Bocah 8 Tahun

Editor : Redaksi

Berita Terbaru