Diduga karena Belajar Agama dari Youtube, Ibu Bacok Anak Kandungnya hingga Tewas

SAMPIT- Beredar luas di media sosial dan grup Whatsapp, sebuah video yang menunjukkan seorang ibu tega membacok anaknya sendiri yang berusia 6 tahun menggunakan parang berkali-kali.

Bocah perempuan berusia enam tahun berinisial G itu tewas dengan luka menganga di kepalanya. Peristiwa itu terjadi di Jalan Jenderal Sudirman kilometer 3, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Rabu (7/6) malam.

Informasi dihimpun, pelaku bernama Murni (37) itu membuka sebuah warung kecil untuk menambah penghasilannya sehari-hari, sementara suaminya bekerja di luar daerah.

Pembunuhan tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Pelaku memeluk anaknya di badan jalan dengan kondisi berlumuran darah. Pengendara yang melintas pun terkejut dan meminta tolong warga sekitar.

”Tadi ada pengguna jalan teriak minta tolong. Dikira pelaku ditabrak orang. Saat kami keluar, ternyata dia habis membunuh anaknya sendiri,” kata Maimunah, tetangga pelaku.

Awalnya, kata dia, tidak ada seorang pun yang berani mendekatinya. Pasalnya, selain memeluk anaknya, wanita itu juga memegang senjata tajam. Tak lama datang warga yang berani mendekatinya. Setelah dibujuk, senjata tajam itu berhasil diamankan.

Menurutnya, saat itu anak malang tersebut sudah meninggal dunia. Luka bacok pada kepalanya terlihat jelas. Warga lainnya pun kemudian bergegas melaporkan kejadian itu kepada pihak Kepolisian setempat untuk mengamankan pelaku serta mengevakuasi korban. ”Tahun ini, rencananya anaknya akan masuk sekolah TK (taman kanak-kanak),” ujarnya.

Supri, warga setempat menambahkan, pembunuhan tersebut terjadi di rumah pelaku. ”Waktu itu sepi. Tenang-tenang saja. Nggak ada suara teriak minta tolong. Tahu-tahunya pelaku dan anaknya sudah duduk di jalan,” ujarnya.

Dia menuturkan, selama ini pelaku dikenal sebagai orang yang sangat tertutup. Bahkan, dengan keluarganya sendiri jarang berkomunikasi. ”Di depan tempat tinggal pelaku kan ada keluarganya juga yang ikut berdagang. Itu pun mereka jarang komunikasi,” kata Supri.

Sementara itu, dari video yang beredar, warga menanyakan alasan pelaku memperlakukan anaknya demikian. Kepada warga, wanita tersebut mengaku ingin kumpul lagi dengan anaknya. ”Handak kumpul lagi dengan anakku di sana. Inya bulik am,” ujarnya dalam bahasa daerah yang diartikan, ”Mau kumpul lagi dengan anakku di sana. Dia sudah pulang.

Belum jelas maksud wanita tersebut ingin kumpul lagi dengan anaknya dan menyebut anaknya sudah pulang. Akan tetapi, diduga dia juga ingin mengakhiri hidupnya. Dia juga menyebut ingin kumpul dengan ibu dan ayahnya. ”Mau tenang di sana,” katanya.

Diduga perempuan tersebut depresi karena belajar agama melalui Youtube.
Kemudian ia dengan tega membacok anaknya sendiri berharap agar bisa masuk surga.

Menurut penuturan tetangga sekitar, perempuan tersebut juga mengalami gangguan jiwa yang sewaktu-waktu bisa kambuh.

Polisi yang tiba di lokasi langsung membawa pelaku beserta anaknya ke RSUD dr. Murjani Sampit. Pelaku sempat diinterogasi di ruang isolasi rumah sakit tersebut. Di sisi lain, nyawa sang anak tidak sempat tertolong oleh tim medis, karena mengalami luka yang sangat parah.

Kasatreskrim Polres Kotim AKP Lajun Siado Rio Sianturi mengatakan, pelaku masih menjalani pemeriksaan di kantor polisi. ”Kami belum bisa memastikan motifnya apa. Yang pasti, pelaku masih kami periksa, termasuk kejiwaannya,” ujar Lajun.

Selain mengamankan pelaku, pihaknya juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kediaman pelaku.

Baca Juga: Bocah 13 Tahun yang Dibunuh Ibunya, Dikenal Suka Mencuri tapi Warga Tak Masalah

Murni tampak berlumuran darah saat diamankan.Murni tampak berlumuran darah saat diamankan.

Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit melalui Kabid Pelayanan Medik Yulia Nofiany mengatakan, bocah yang diparang ibunya tersebut tiba di rumah sekit sekitar pukul 19.20 WIB dalam keadaan meninggal. Dari pemeriksaan medis, otak bocah itu pecah karena dibacok beberapa kali.

”Perempuannya tidak sempat mendapatkan perawatan, karena langsung dibawa pihak kepolisian untuk dimintai keterangan,” ujarnya. Menurut Yulia, pelaku sempat mengamuk saat di IGD. ”Tidak bisa diajak komunikasi. Ditanya apa ada pihak keluarganya, tidak ada yang tahu,” katanya.tr

Baca Juga: Denny JA Punya Gagasan, Mazhab Baru Sosiologi Agama

Editor : Redaksi

Berita Terbaru